Puisi

Lukisan Jalanan Kota, Sajak Yulia Latifah

intuisi, sebuah cerpen, dimas ridho wahyu santoso, cerpen indonesia, cerpenis indonesia, nusantaranews
Intuisi, Sebuah Cerpen. (Painting by Leonid Afremov)

Lukisan Jalanan Kota, Sajak Yulia Latifah

 

Kain Suci

Kucium bentangan kesucianmu
Sujudku terpaku
Mengecup seraya bertafakur
Untuk menuai
Amal yang tiada ternilai

Purwokerto, 07 Oktober 2019

 

Lukisan Jalanan Kota

Panas aspal yang meenggelegar
Bersama klakson kendaraan
Di antara gang sempit terhimpit pencakar langit
Perlahan, rintik hujan mengguyur tubuh sore
Mengutuk badan di malam hari
Hingga, membaringkan kesunyian

Purwokerto, 26 September 2019

 

Munajat

Teruntukmu yang tersimpan dalam bait doa
Dalam bisik rindu disebalik munajatNya
Hingga, mulai bersemi benih kasih dan sayang

Purwokerto, 5 Oktober 2019

 

Jarak

Kau telah mampu menciptakan ruang rindu
Menyeretku ke dalam hasrat bertemu
Namun hanya menyisakan pilu
Yang menjadi belenggu
Dalam menanti waktu

Purwokerto, 07 Oktober 2019

 

Pejalan Kaki

Terik pagi menusuk kulit
Semilir angin menggiring panas
Bukan suatu hambatan
Menyusuri tikungan tajam
Derita pulang tak bawa uang
Mengetuk pintu kembali ke rumah
Mengistirahatkan roda gerobak
Teruntuk hari esok kembali berjalan

Purwokerto, 26 September 2019

Related Posts

1 of 3,050