Mancanegara

Lagi 7 Orang Tewas Dalam Aksi Unjuk Rasa Nasional di Sudan

Lagi 7 Orang Tewas
Lagi 7 Orang Tewas dalam aksi unjuk rasa di Sudan/Foto: Yahoo Finance

NUSANTARANEWS.CO – Lagi 7 orang tewas dalam aksi untuk rasa nasional di Sudan. Kementerian Kesehatan Sudan melaporkan bahwa tujuh orang tewas dalam aksi unjuk rasa anti pemerintah yang digerakkan oleh kelompok oposisi pada hari Minggu di Sudan, sementara 181 lainnya dilaporkan cedera, kutip media setempat.

Sejak terjadinya kudeta militer pada 11 April 2019, di mana TMC (Transitional Military Council) Sudan mengambil alih kekuasaan, para pengunjuk rasa pro-demokrasi semakin tersulut emosinya. Apalgi setelah menteri pertahanan mengumumkan bahwa angkatan bersenjata akan memerintah Sudan untuk dua tahun ke depan. TMC sendiri merupakan dewan militer yang terdiri dari jajaran tentara, badan intelijen dan aparat keamanan.

Ketiga organ militer ini sekarang secara de facto menjalankan roda pemerintahan Sudan. TMC menangguhkan konstitusi, membubarkan pemerintah, menyatakan keadaan darurat selama tiga bulan, menutup perbatasan negara dan wilayah udara, serta memberlakukan jam malam selama satu bulan.

Baca Juga:  Rusia Menyambut Kesuksesan Luar Angkasa India yang Luar Biasa

Kelompok oposisi mengecam TMC dan bersumpah akan terus melakukan unjuk rasa turun ke jalan sampai pemerintah transisi sipil terbentuk.

Suleiman Abdel-Jabbar, Wakil Menteri Kesehatan Federal mengatakan tujuh orang tewas dan 181 lainnya terluka dalam protes pada hari Minggu yang berlangusng di seluruh negeri. Jabbar juga mengaskan bahwa 27 orang menderita luka tembak.

Selain itu, Jabbar menambahkan bahwa sepuluh polisi dan tentara terluka selama berlangsungnya aksi ujuk rasa.

Para pengamat mengatakan bahwa aksi protes pada hari Minggu belum pernah terjadi sebelumnya di Sudan di mana partisipasi rakyat sangat tinggi, dan tidak hanya terjadi di ibukota Khartoum tetapi di seluruh Sudan.

Rekaman video dari Zaligei, ibukota negara bagian Darfur Tengah yang terkena dampak perang menunjukkan ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan meneriakkan slogan-slogan untuk pembentukan pemerintahan sipil di Sudan.

Pada hari Minggu, penyiar Al-Arabiya melaporkan bahwa penembak jitu yang tidak dikenal telah menembaki warga sipil dan anggota pasukan kemanan negara itu, saat ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan menuntut transisi kekuasaan dari militer ke pemerintahan sipil. Seorang koresponden Sputnik melaporkan polisi Sudan telah menggunakan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa di kota Khartoum Utara.

Baca Juga:  BRICS: Inilah Alasan Aliansi dan Beberapa Negara Menolak Dolar

Perkembangan mutakhir menunjukkan bahwa situasi Sudan saat ini secara keseluruhan memburuk dengan tajam sejak peristiwa kekerasan 3 Juni, ketika militer Sudan membubarkan kamp-kamp pengunjuk rasa di Khartoum yang menewaskan lebih dari 100 warga sipil. Pihak oposisi merespons dengan pemogokan dan tindakan pembangkangan sipil dan menyerukan pemindahan kekuasaan ke pemerintah sipil sesegera mungkin. (Banyu)

Related Posts

1 of 3,051