NUSANTARANEWS.CO – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan menganggap berlebihan Menteri Pertanian Amran Sulaiman klaim berhasil merealisasikan swasembada pangan. Menurutnya, seharusnya Amran menyertakan klaimnya dengan penunjukan data pendukung.
Daniel justru meragukan data produksi pertanian nasional versi Kementerian Pertanian.
“Kalau berdasar data produksi Kementan, swasembada seharusnya sudah tercapai dari tahun lalu. Karena (data Kementan) menunjukkan produksi sudah lebih dari kebutuhan,” ujar Daniel saat dihubungi di Jakarta, Kamis (29/12/2016).
Daniel mengungkapkan secara prinsipil dirinya setuju dengan kebijakan penghentian impor beras yang dilakukan Kementan. Dengan begitu, kata dia, tahun depan tidak perlu dilakukan impor beras lagi jika produksi pertanian saat ini melebihi dari cukup.
Daniel mengingatkan Amran jika pada nantinya justru melakukan sebaliknya.
“Jadi tahun depan sama sekali tidak perlu impor,” ungkapnya.
Sebelumnya, Mentan Amran menegaskan pihaknya berhasil merealisasikan swasembada pangan. Alasannya, pertanian nasional berhasil meningkatkan produksinya hingga mencukupi tingkat kebutuhan nasional.
Karena itu, Amran memastikan pemerintah tidak perlu melakukan impro beras dari luar negeri.
Klaim Amran tersebut dilandaskan pada data Kementerian Pertanian terkait produksi padi tahun 2016 yang mencapai 79,14 Ton GKG. Data tersebut memperlihatkan peningkatan produksi padi 3,74 Ton dibanding tahun 2015.
Sementara itu, produksi jagung tahun 2016 disebutkan mencapai 23,16 Ton pipilan kering. Dengan asumsi meningkat 3,55 juta ton dibanding tahun 2015. (Hatiem)