NUSANTARANEWS.CO – Komisi IV Persoalkan Upaya Pemerintah Buka Kemungkinan Impor 381 Ribu Ton Gula. Pemerintah membuka kemungkinan kembali impor 381 Ribu Ton gula. Hal itu dicanangkan untuk memenuhi kebutuhan untuk hari raya iedul fitri nanti.
Anggota komisi IV DPR Fiman Soebagyo mengkritik Kementerian Pertanian yang dinilainya tidak memiliki skema dalam membantu produksi industri gula dari pihak petani. Sehingga, kebijakannya selalu bertumpu pada impor. “Rendemen di pabrik petani masih sangat rendah. Ini tentunya tidak boleh terjadi secara terus menerus,” ujar Firman di gedung DPRRI, Jakarta, Selasa (13/6/2016).
Baca: Daftar Impor 29 Kebutuhan Pangan Pokok
Firman meminta agar kementerian pertanian melakukan evaluasi. Ia menggambarkan pentingnya Kementerian Pertanian melakukan inventerisasi berbagai problem pergulaan nasional. Ia mempertanyakan Kementerian Pertanian tidak menjadualkan evaluasi dalam rancangan program kerjanya saat ini. Padahal, kata dia, Kementerian Pertanian tidak melakukan evaluasi pada kinerjanya tahun lalu.
Selain itu, Firman juga mengaku tidak $mengerti dengan pola yang tengah dikembangkan Kementerian Pertanian dalam program mencetak sawah. Pasalnya, Kementerian Pertanian tak pernah menjelaskan orientasi dari sawah yang dicetaknya. (Baca juga: Indonesia Impor Pangan dari 40 Negara).
Seharusnya, kata dia, cetak sawah tersebut dapat dijelaskan untuk apa penggarapannya nanti. Sehingga, fungsinya dapat diketahui apakah untuk menanam padi atau tebu sebagai bahan dasar gula.
“Karena banyak lahan pertanian yang sudah di klonversi untuk area industri perumahan termasuk mall dan ruko. Maka saya kira harus ada evaluasi kerja (Kementerian Pertanian),” paparnya. (Hatiem)