Kolom

Kolom: Emak-emak Andalan Prabowo-Sandi

Emak-emak Andalan Prabowo-Sandi. (FOTO: Istimewa)Emak-emak Andalan Prabowo-Sandi. (FOTO: Istimewa)
Emak-emak Andalan Prabowo-Sandi. (FOTO: Istimewa)

Oleh: Siane Indriani*

NUSANTARANEWS.CO – Dalam setiap kampanyenya pasangan Capres Cawapres Prabowo-Sandi tak pernah lepas dari kerumunan para kaum perempuan alias emak-emak dari berbagai kalangan mulai yang kalangan elit sampai kalangan bawah termasuk para pedagang pasar. Sejak awal, ketika Capres-Cawapres Nomor Urut 02 mendaftarkan diri di KPU, bahkan secara eksplisit Sandiaga Uno menyatakan akan mengusung Partai Emak-emak sebagai salah satu prioritasnya. Sejalan dengan visi-misi utama yang diusung yakni kemandirian ekonomi dan menjamin harga sembako murah.

Bagai bola salju yang bergulir, para emak-emak mulai bergerak secara cepat dan masif mengimbangi gerakan super cepat Sandiaga Uno yang hampir setiap hari turun langsung mengunjungi pusat-pusat perekonomian, mengunjungi para emak-emak di pasar-pasar tradisional. Sandi dengan lincahnya melebur langsung dengan emak-emak, tanpa seremonial yang kaku, berdialog langsung tanpa protokoler ataupun pengawalan yang ketat. Beberapa kali bahkan Sandi melarang ajudan-ajudan menghalanginya saat dia dikerubuti bahkan diuyel-uyel oleh emak-emak yang berebut selfi.

Baca Juga:

Pesona Sandi, dengan cepat segera menghipnotis kaum perempuan. Wajahnya yang charming, membuat setiap emak rela berdesakan hanya untuk sekedar berfoto selfi. Lihat saja saat berkunjung ke Surabaya beberapa waktu lalu, sejak tiba di bandara Juanda hingga ke PGS di Tembok, mayoritas emak-emak yang terus mengerubutinya. Dengan sabarnya Sandi melayani para emak-emak berselfi ria hingga membuatnya bergerak lambat, terjepit di antara emak-emak. Tak jarang emak-emak ini memaksa Sandi menerima kalungan bunga, menandatangani buku, memakan kue yang diberikan kepadanya, mencubit pipi bahkan memeluknya.

Baca Juga:  Runtuhnya Realitas di Era Budaya Pop

Dari hari ke hari, pergerakan para emak-emak pun akhinya bergulir semakin sistematis, kini bukan sekadar tim hore pasangan Prabowo-Sandi. Saat ini mulai banyak organisasi relawan emak-emak yang terbentuk secara swadaya, misalnya Permakbodi (Persatuan Emak-emak Prabowo Sandi), PEPES, Emak-emak Pro NKRI dll. Setiap relawan memiliki anggota yang direkrut lintaspartai bahkan dari kalangan independen melalui jaringan-jaringan media sosial, pertemanan dll. Permakbodi misalnya kini telah memiliki cabang di seluruh kota di Indonesia. Wadah yang terbentuk secara cepat ini pun banyak kebanjiran anggota baru, sehingga menambah energi positif bagi terbentuknya relawan khusus emak-emak.

Permakbodi yang diketuai oleh Diantri Lapian akan menyiapkan program nyata pemberdayaan ekonomi UMKM Ok Oce sebagaimana yang telah diusung Sandi di DKI Jakarta. Program ini nantinya akan diluncurkan secara nasional, dengan menampung masyarakat yang ingin membuka usaha dan membuka lapangan kerja baru.

Awalnya boleh saja banyak yang mengira para emak-emak ini sekedar tim hore, yang ingin berselfi ria terpesona oleh wajah ganteng Sandi. Namun jangan dulu menganggap enteng para emak-emak dan menuduh Sandi memanfaatkan wajah gantengnya. Dalam setiap wadahnya, emak-emak ini memiliki beragam program kerja yang nyata, mulai dari aktivitas bersama sekedar ngopi-ngopi bareng, membuat seragam kampanye, mengumpulkan dana untuk korban bencana alam, pemberdayaan ekonomi hingga membentuk tim relawan dan menggalang pemilih bahkan hingga ke TPS. Nantinya barisan para emak ini juga akan siap mengawal TPS dari segala bentuk kecurangan dan melawan money politics (politik uang).

Baca Juga:  Kontrakdiksi Politisasi Birokrasi dan “Good Governance”

Euforia kaum perempuan, fenomena bangkitnya barisan emak-emak ini antara lain dipicu oleh kondisi ekonomi yang makin sulit belakangan ini. Makin tingginya harga-harga kebutuhan pokok akibat naiknya nilai tukar dollar, tak ayal menjadikan semakin banyak masyarakat yang mengalami dampaknya. Dampak yang terberat dialami oleh kaum perempuan yang dalam keluarga bertindak sebagai pengatur ekonomi rumah tangga.

Dalam berbagai kopdar (kopi darat) antara kaum emak-emak, yang paling banyak dikeluhkan adalah tingginya harga-harga kebutuhan pokok. Mereka mendambakan pemimpin yang bisa membawa negara kemandirian ekonomi, tidak tergantung pada investasi asing dan impor barang kebutuhan pokok, serta yang terpenting memperbesar peluang kerja. Keluhan sederhana para emak-emak ini seolah mendapatkan jawaban dari sosok Sandiaga Uno yang secara langsung mengunjungi mereka, dengan sabarnya melayani keluhan emak-emak di pasar-pasar, di kampung-kampung tanpa mengenal lelah.

Lihat saja jadwal perjalanannya, setiap hari penuh dari pagi hingga malam. Mulai senam pagi, keluar masuk pesantren, mengunjungi pasar-pasar, berdialog dengan emak-emak dan generasi milenial, mengunjungi kampung-kampung dan pusat-pusat kegiatan perekonomian. Dan esok sudah bergerak ke kota lain, demikian seterusnya. Keterlibatan emosional inilah yang akan menjadikan mereka, khususnya para emak-emak akan berjuang tanpa pamrih demi memenangkan Capres-Cawapres pujaan mereka. Harapan tinggi para emak ini semoga bisa diwujudkan nantinya.

Baca Juga:  Dampak Budaya Pop Pada Ekosistem Ekonomi Kreatif

*Penulis adalah Koordinator Permakbodi Surabaya-Sidoarjo, Koordinator Ok Oce Surabaya, Caleg Gerindra DPR RI Dapil Jatim I, Anggota Presidium Pusat Gerakan Nasional Prabowo Presiden (GNPP) #2019PrabowoSandi.

Related Posts

1 of 3,150