Traveling

Ketika Orang Miskin Dilarang Berwisata ke Labuan Bajo

Jokowi di Labuan Bajo
Presiden Jokowi saat berpose di Labuan Bajo, Flores, NTT. (Foto: Istana Kepresidenan/Agus Suparto)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Orang miskin dilarang pemerintah untuk berwisata ke Labuan Bajo yang terletak di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Setidaknya begitulah kesan dari pernyataan Presiden Jokowi terkait lokasi wisata Labuan Bajo yang ingin dinaikan kelasnya menjadi tempat wisata kelas super premium.

Jokowi sebelumnya menyatakan Labuan Bajo tidak bercampurdengan destinasi wisata untuk kalangan menengah ke bawah.

Bahkan, Jokowi mengaku telah meminta Menteri Pariwisata Wishnutama Kusubandio memberlakukan sistem kuota bagi wisatawan yang hendak berkunjung ke Labuan Bajo.

Pernyataan Jokowi juga dipertegas Gubernur NTT Viktor Laiskodat seperti dikutip sejumlah media nasional.

“Wisatawan yang miskin jangan datang berwisata ke NTT karena memang sudah dirancang untuk wisatawan yang berduit,” kata Viktor Laiskodat saat memberi kata sambutan dalam Festival Menipo di Kupang, NTT, Kamis (14/11) lalu.

Pernyataan bernuansa diskriminatif ini disayangkan sejumlah pihak. Salah satunya politisi Gerinda, Arief Poyuono.

“Ini diskriminasi terhadap masyarakat Indonesia kalangan menengah yang ingin mengenal wilayah Indonesia melalui berwisata. Baru ada di dunia presiden yang membeda-bedakan wisatawan yang harus datang ke destinasi pariwisata,” ujar Arief dikutip dari ketenangan tertulis, Jakarta, Minggu (1/11/2019).

Menurut dia, larangan itu aneh dan janggal. “Aneh betul ya. Masa wisatawan lokal misalnya Bali atau NTB yang masuk kategori berpenghasilan menengah enggak boleh ke Labuan Bajo mau berwisata sih,” tuturnya.

Dia mengingatkan Jokowi bahwa sampai saat ini perekonomian Indonesia bisa bertahan karena tingkat komsumsi masyarakat menengah Indonesia.

“Nah kalau udah begini caranya, diskriminasi terhadap wisatawan yang mau ke Labuan Bajo, bagi wisatawan lokal berpenghasilan menengah saya imbau memboikot Labuan Bajo sebagai daerah tujuan wisata kita. Nanti kalau ke Labuan Bajo kita diusir lagi! Udah keluar duit transport malah diusir!,” imbuhnya.

“Mendingan kita ke Singopore atau Malaysia jauh lebih murah dan lebih modern. Loh banyak fasilitas yang buat anak-anak kita senang kayak di Universal studio di Singapore dan Leggo di Malaysia,” sindir dia. (eda/sld)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,051