NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) akan siapkan 100 agenda kelas dunia di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata ke-3. Dalam rapat yang diselenggarakan 26-27 September 2017, di Hotel Bidakara, Jakarta, tema yang diangkat ialah Calender of Events (CoE) Indonesia 2018.
Rakornas yang dihadiri oleh lebih dari 500 perwakilan pemerintah daerah, dinas pariwisata daerah, swasta, hingga jajaran kementerian periwisata ini dalam rangka mewujudkan target pariwisata nasional tahun 2018 sebanyak 17 juta wisatawan mancanegara (wisman).
Pencapaian tersebut salah satunya akan dicapai melalui 100 event kelas dunia dari Indonesia. Dalam sambutannya Menteri Pariwisata Arief Yahya memaparkan beberapa contoh acara kelas dunia yang patut dicontoh. Juga berbagai arahan presiden mengenai event-event kelas internasional dalam rangka pariwisata Indonesia.
“Nanti akan ada 100 events dan dikurasi oleh para kurator. Mereka memilih yang terbaik dari yang baik, tapi juga harus mewakili tiap provinsi,” ujar Arief Yahya dalam pembukaan Rakornas, Selasa (26/9/2017).
Menpar menjelaskan dalam rakornas tersebut akan dibahas bagaimana menetapkan indikator standar penyelenggaraan event berskala internasional.
Menurutnya ada ragam strategi yang harus dikuatkan seperti persiapan, standardisasi penampilan, koreografi, hingga publikasi pasca event yang perlu diperhatikan.
Arief Yahya mengatakan yang masih sulit dilaksanakan ialah membuat event yang sustainable, karena berkaitan dengan dukungan finansial para sponsor. “Jika sudah bisa sustain, maka agenda-agenda tersebut akan berjalan konsisten di waktu-waktu yang sama tiap tahunnya,” katanya.
Menpar pun berpesan untuk menyandingkan berbagai event dari daerah masing-masing, dengan event yang ada di dunia sebagi parameter. Setelah disandingkan, event-event daerah tersebut bisa terus mengukur kesuksesannya hingga menyusul event internasional sandingannya tersebut.
“Pilih satu event internasional yang sudah ada, misal di sini saya sadingkan Jember Fashion Carnival dengan Festival Rio de Janeiro, lalu Tour de Ijen dengan Tour de France,” ungkapnya.
Sebanyak 100 agenda kelas dunia itu disebut Prime Events yang bakal ditetapkan, diluncurkan dan dipromosikan oleh Kemenpar.
Selain dikurasi oleh tim, 100 premier events itu akan dikonfirmasi kembali ke masing-masing daerah, untuk dipersiapkan secara matang pada tahun mendatang.
“CoE itu akan menjadi patokan travel agent dan travellers yang akan datang ke destinasi Indonesia. Karena itu, CoE 100 Premier Events itu harus dipastikan punya agenda yang tetap, baik tanggal bulan dan jamnya. Sehingga promosinya akan dilakukan jauh sebelum tanggal tersebut,” kata Arief Yahya.
Pewarta: Rihrad Andhika /Editor: Romandhon