Rubrika

Kemenag: Pimpinan Ormawa PTKIN Harus di Garda Depan Lawan Radikalisme

Pertemuan Pimpinan Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) IAIN Bengkulu pada Rabu (7/6/2018)
Pertemuan Pimpinan Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) IAIN Bengkulu pada Rabu (7/6/2018)

NUSANTARANEWS.CO, Bengkulu — Maraknya tindak radikalisme dan terorisme yang mulai menyasar pada kalangan akademisi di beberapa kampus di Indonesia, mendorong Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) untuk meningkatkan kewaspadaan. “Piminan Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) harus berada di garda terdepan dalam melawan radikalisme dan terorisme”

Hal itu ditegaskan Ruchman Basori Kasi Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI saat menjadi pembicara pada Pertemuan Pimpinan Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) IAIN Bengkulu pada Rabu (7/6/2018) di Ruang Sidang Rektorat.

“Ditemukannya sejumah bom yang siap ledak dan diindikasikan pelakuknya adalah mahasiswa Universitas Riau menjadi alarm kuat bahwa teroris sedang menyasar kalangan intelektual perguruan tinggi”, papar Ruchman.
Aktivis Mahasiswa ’98 ini mengharapkan agar Pimpinan Ormawa PTKI memastikan agar kampusnya bebas dari radikalisme dan terorisme. “Radikalisme dan terorisme bukan watak Islam dan mengebiri peradaban kemanusiaan”, tegasnya.

Dihadapan 50 Pimpinan Ormawa IAIN Bengkulu Ruchman Basori memaparkan bahwa Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam mendorong program-program kemahasiswaan untuk pro pengarusutamaan moderasi Islam. Salah satunya melalui ragam kegiatan Bantuan Lembaga Kemahasiswaan, penerbitan regulasi, kebijkan strategis pengembangan kemahasiswaan.

Baca Juga:  Saat Hadiri Halal Bihalal, Camat Bungkal Harap Sekdes Tingkatkan Kinerja

Selain itu Ruchman Basori memaparkan berbagai program pengembangan kemahasiswaan tahun anggaran 2018, yaitu Temu Dema PTKI se-Indonesia, Workshop Kewirausahaan Mahasiswa, Student Mobility Program, Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa PTKI dan lain-lain.

Ruchman menegaskan bantuan-bantuan kemahasiswaan hanya akan diberikan kepada mahasiswa yang mempunyai komitmen ke-Islaman dan ke-Indonesiaan dengan baik. “Penerima Bantuan kemahasiswaan tidak oleh terlibat dalam organisasi dan paham yang anti Pancasila dan NKRI serta harus berpaham Islam moderat”, tegas Alumni IAIN Walisongo ini.

Syamsudin Syukur Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama berkomitmen agar mahasiswa IAIN Bengkulu dapat mengembangkaan segala potensi yang dimiliki melalui penguatan Ormawa dan dukungan penganggaran yang cukup.

“Anda semua harus banyak belajar dari sosok Kasi kemahsiswaan ini, sebagai mantan aktivis yang komitmen dan loyal pada dunia kemahasiswaan”, kata Syamsudin.

Pertemuan Pimpinan Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) IAIN Bengkulu dilaksanakan pada Rabu, 6 Juni 2018 dan dihadiri oleh Khairiyah Kepala Biro AUAK, Wakil Dekan III FEBI, Tarbiyah, Syariah, dan Fuad serta Zubaidi Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Bengkulu. (Pipo)

Baca Juga:  Kapolres Sumenep dan Bhayangkari Cabang Sumenep Berbagi Dukungan untuk Anak Yatim di Bulan Ramadan

Pewarta: Alya Karen

Related Posts

1 of 21