Rubrika

Harlah Ke-24, FKDMI Gelar Halaqah Da’wah dan FKDMI Award

Ketua Umum PP. FKDMI, Moh. Nur Huda. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO)
Ketua Umum PP. FKDMI, Moh. Nur Huda. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Dalam rangka mengkhidmati serta menyemarakkan Hari Lahir (harlah) Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) ke-24, Pengurus Pusat FKDMI akan menggelar Halaqah Da’wah dan FKDMI Award.

Acara yang diagendakan akan dilangsungkan pada Sabtu, 21 Desember 2019 mendatang ini mengusung tema ”Implementasi Nilai kebangsaan di kalangan Generasi Muda dalam Menangkal Radikalisme dan Intoleransi dalam Dunia Dakwah”.

Ketua Umum PP. FKDMI, Moh. Nur Huda menyampaikan, dampak percepatan dan pergeseran masa ke-arah modernitas yang tak terbendung, memicu reaksi yang tak melulu positif terhadap perkembangan peradaban bangsa ini.

“Setidaknya, paling minimal, masa modern di era post truth ini semakin memperlebar ruang perbedaan dan perpecahan di antara umat berbangsa bernegara yang majemuk ini,” kata Nur Huda kepada redaksi, Kamis (19/12/2019).

Bersamaan dengan itu, jelasnya, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi di era digital saat ini tak hanya memberi surplus positif. Namun juga menjadi ancaman dan nilai “minus” yang relatif memecah belahkan persatuan dan nilai-nilai kebangsaan yang mapan. Sehingga, propaganda intoleransi dan bahkan paham radikal yang dengan sengaja diciptakan, menyebar dengan cepat ke seluruh line kehidupan bangsa ini.

Lebih dari sekedar itu, lanjut Huda, hari ini bangsa Indonesia sedang dalam ancaman berbagai persoalan yang datang tumpang tindih dari empat arah penjuru mata angin sekaligus, seperti polarisasi yang semakin kuat merongrong serta mengancam persatuan dan keragaman bangsa.

Baca Juga:  Bupati Nunukan dan OPD Berburu Takjil di Bazar Ramadhan

“Oleh karenanya, bangsa kita yang belum tentu sepenuhnya paham dan mengerti wawasan kebangsaan dan moderatisme Agama sangat mudah percaya dengan berbagai propaganda tersebut. Sehingga dengan sangat mudah terafiliasi paham radikalisme dan gerakan intoleransi,” paparnya.

Parahnya, kata Huda, pengasong paham radikal dan propaganda intoleran telah masuk keberbagai lini kehidupan masyarakat. Mulai dari lini politik, ekonomi, agama hingga sosial dan kebudayaan. Hal yang sama juga terjadi dalam dunia dakwah yang telah telah terjaring isu radikalisme dan gerakan intoleransi.

“Terbukti, mereka para pengasong “islam radikal” telah masuk dan menguasai majelis taklim masjid-masjid pemerintahan hingga majlis taklim di pelosok desa,” ungkapnya.

“Gambaran kondisi bangsa Indonesia yang kian terancam dari paham radikal dan gerakan intoleransi tersebut sudah seharusnya dicarikan solusi konkrit agar NKRI tetap utuh dan kokoh. Maka kebutuhan saat ini adalah menguatkan pilar-pilar dakwah dengan narasi nilai-nilai toleransi,” imbuhnya.

Atas dasar pemikiran tersebut, hemat Huda, sebagai da’i muda merasa terpanggil untuk turut serta meneguhkan kembali nilai-nilai toleransi dalam rangka melawan gerakan radikalisme dan intoleransi. “Sebab ancaman tersebut bertentangan dengan ajaran Islam dan berdampak pada perpecahan antar umat dan warga negara Indonesia,” ujarnya.

Huda memegaskan bahwa, FKDMI merasa tertuntut untuk mengembangkan sistem dakwah yang lebih masif, efisien dan efektif untuk ikut menyelesaikan ancaman radikalisme dan intoleransi di tengah-tengah masyarakat kita.

Baca Juga:  Naik Pangkat Jenderal Kehormatan, Prabowo Disebut Punya Dedikasi Tinggi Untuk Ketahanan NKRI

“Maka dari itu FKDMI bermaksud untuk menyelenggarakan kegiatan Harlah FKDMI yang dirangkai dengan kegiatan Halaqoh Da’wah dan FKDMI Award, dengan rincian maksud dan tujuan sebagaimana terlampir,” tegasnya.

Ketua Panitia Halaqah Da’wah dan FKDMI Award, Moh. Munif Sulaiman mengungkapkan bahwa, tujuan dari acara ini yakni untuk eningkatkan peran dan fungsi kaum muda guna ikut mengatasi problematika kebangsaan dalam semua aspek kehidupan nasional.

Kedua, kata dia, guna menyampaikan pesan Islam rahmatan lil alamin kepada masyarakat luas dengan berbagai media dakwah, baik melalui mimbar maupun media sosial. “Tujuan kedua unruk melakukan gerakan melawan radikalisme dan intoleransi yang berdampak perpecahan terhadap umat dan warga masyarakat,” urainya.

Ketiga, mendorong terciptanya kesadaran kolektif akan literasi media agar masyarakat terhindar dari ancaman dan persebaran paham radikal dan gerakan intoleransi. “Dan keempat, guna membuat gerakan sosial untuk membentengi masyarakat dari ancaman radikalisme dan intoleransi,” katanya.

Lebih lanjut ia menyampaikan bentuk kegiatan dalam Harlah FKDMI dan Halaqoh Da’wah yang akan digelar di Hotel Bintang Jln. Raden Saleh Raya No.16, Jakarta Pusat ini adalah sebagai berikut: 1) Halaqoh Dakwah dan Seminar Nasional; 2) Workshop dan Pelatihan membuat narasi damai anti radikal; 3) Pemberian Anugerah/FKDMI Award kepada beberapa Tokoh terpilih; dan 4) Pelantikan Pengurus Wilayah dan Cabang Se DKI Jakarta.

Baca Juga:  Tanah Adat Merupakan Hak Kepemilikan Tertua Yang Sah di Nusantara Menurut Anton Charliyan dan Agustiana dalam Sarasehan Forum Forum S-3

Adapun Narasumber yang diundang dalam Peringatan Harlah FKDMI dan Halaqoh Da’wah ini adalah: 1) Dr. H. Zainuddin Amali, SE., M.Si. (Menteri Pemuda dan Olahraga RI); 2) Drs. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M. Si (Wakil Menteri Agama RI); 3) Dr. H.M. Asrorun Ni’am Sholeh, MA (Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI); 4) Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, M.H. (Kepala Badan Penanggulangan Terorisme/BNPT); 5) Dr. KH. Luthfi Attamimi, M.A. (Sekjen Lembaga Persahabatan Ormas Islam / LPOI); 6) Drs. KH. Amiruddin Mahrawi, M.Pd.I. (Pengurus Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama / LD PBNU); 7) Dr. KH. Nuril Arifin Husain, M.BA. (Pengasuh PP. Soko Tunggal Abdurrahman Wahid Jakarta dan Ketua Umum Patriot Garuda Nusantara/PGN); 8) H. Hasanuddin Ali (CEO Alvara Research Center); 9. Dr. Ali Muchtar Ngabalin, Lc. M.A. (Ketua Umum BAKOMUBIN/Badan Koordinasi Mubaligh Indonesia); dan 10) Abdul Wahab (Founder dan CEO Santri Online/Ketua Umum Yayasan Santri Progresif).

Sekadar diketahui, Harlah FKDMI dan Halaqoh Da’wah ini akan diikuti oleh berbagai kalangan, antara lain Pengurus Pusat FKDMI, utusan dari Pengurus Wilayah FKDMI se-Indonesia, utusan dari Pengurus Cabang FKDMI se-Jabodetabek, Pimpinan OKP Tingkat Nasional, serta Pimpinan Lembaga Dakwah Tingkat nasional. (red)

Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,151