Lintas Nusa

Kawal Persatuan, Mahasiswa Soloraya Serukan Masyarakat Tertib Konstitusi

Aliansi Gerakan Mahasiswa Soloraya (AGMS) menggelar kegiatan Rapat Umum Mahasiswa dan Buka Bersama di Aula Seminar RM Dapur Ndeso Nogiri Mbak Yun. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO)
Aliansi Gerakan Mahasiswa Soloraya (AGMS) menggelar kegiatan Rapat Umum Mahasiswa dan Buka Bersama di Aula Seminar RM Dapur Ndeso Nogiri Mbak Yun. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Surakarta – Aliansi Gerakan Mahasiswa Soloraya (AGMS) menggelar kegiatan Rapat Umum Mahasiswa dan Buka Bersama di Aula Seminar RM Dapur Ndeso Nogiri Mbak Yun, Jalan Cipto Mangunkusumo, Surakarta, Senin (20/05). Kegiatan bertajuk “Meneguhkan Semangat Persatuan Bangsa Demi Merawat Keutuhan Indonesia” diikuti oleh 270-an aktivis mahasiswa di Solo.

Hadir sebagai keynote spekaer pada kegiatan tersebut Ketua Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Surakarta, Indradi. Selain itu, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Soloraya, Muhammad Arief Oksya, dan Sekretaris Himpunan Aktivis Milenial Indonesia, Muchlas Samorano, hadir sebagai pimpinan rapat dan pemantik diskusi.

Kegiatan Rapat Umum Mahasiswa dimulai dengan penyematan secara simbolik kaus bertuliskan #3 Perstuan Indonesia. Prosesi itu dilakukan oleh Ketua Alinasi Gerakan Mahasiswa Soloraya, Ismail Safruddin, kepada dua peserta dengan terlebih dulu menaggalkan kaus bertuliskan #01 dan kaus #02. Para partisipan notabene adalah aktivis organisasi internal dan eksternal dari belasan kampus di Surakarta.

Baca Juga:  Jadi Pembicara Tunggal Prof Abdullah Sanny: Aceh Sudah Saatnya Harus Lebih Maju

Ismail mengungkapkan, kegiatan Rapat Umum Mahasiswa ini menjadi instrumen untuk mengingat kembali peranan mahasiswa sebagai agen pemersatu bangsa. Apalagi, lanjut dia, kontestasi Pemilu 2019 menyisakan banyak konflik sosial yang berbahaya. Dengan demikian, mahasiswa harus hadir mengambil peran sebagai lokomotor pemersatu.

“Polarisasi pasca Pemilu masih terus meninggi. Kita sadari itu. Nah, mahasiswa, kan, memiliki peran sebagai penggerak pemersatu bangsa. Itulah alasan ilmiah kegiatan ini kita helat,” ujar Ismail.

“Tentu dengan harapan, pemuda dan mahasiswa, khususnya di Soloraya, kembali tergerak harinya untuk menginsipirasi publik dengan cara meredam pertikaian, menghentikan caci maki dan konflik, juga kembali membangun pola kehidupan masyarakat yang harmonis dan damai,” lanjut dia.

Sementara itu, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Soloraya, Muhammad Arief Oksya merinci, elemen mahasiswa harus menjadi tiang utama tegaknya konstitusi negara. Menurutnya, dasar negara yang berlandaskan pada Pancsila, UUD 1945, dan Kebhinnekaan mesti terus digelorakan dalam setiap tindakan. Semua itu, kata dia, untuk meneguhkan prinsip persatuan dan kedamaian.

Baca Juga:  Pengangguran Terbuka di Sumenep Merosot, Kepemimpinan Bupati Fauzi Wongsojudo Berbuah Sukses

“Mahasiswa harus berdiri di garda terdepan untuk mempertahankan dasar dan pilar negara. Karena itu, setiap agenda yang tidak sesuai dengan konstitusi, tetantu harus kita kritik, harus kita ingatkan. Mahasiswa menjadi corong dari bentuk pemerintahan kita sebagai negara hukum,” kata dia.

“Hari Kebangkitan Nasional yang kita peringati hari ini tentu menjadi awal gerakan para pemuda waktu itu, dengan spirit mulia, yakni semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Karena itu, spirit pemuda dan mahasiswa hari ini mesti berlandaskan pada itu,” ungkap mahasiswa UNIBA itu.

Oksya lalu menyinggung upaya pelemahan marwah penyelenggara pemilu. Dia menyebutkan, usaha delegitimasi KPU dan Bawaslu oleh sebagian pihak adalah praktik yang konstitusional. Mestinya, kata dia, setiap warga negara mesti menjaga marwah bangsa. “Delegitimasi KPU adalah konstitusional, harus kita kritik, kita ingatkan,” pungkasnya.

Di akhir kegiatan, Aliansi Gerakan Mahasiswa Soloraya membacaakan tiga poin komitmen, yakni (1) Merawat dan menjaga spirit persatuan dan kesatuan seluruh elemen bangsa dengan tetap berpegang teguh pada prinsip Pancasila dan Bhinneka; (2) Menolak provokasi dan menyerukan agenda perdamaian dan rekonsiliasi seluruh elemen bangsa pasca Pemilu 2019; (3) Bergerak mengedukasi masyarakat untuk bersama-sama terlibat merawat keakraban dan kohesi sosial demi keutuhan dan kebangkitan Indonesia. (mys/nn)

Baca Juga:  Permen Menteri Nadiem Soal Seragam Sekolah Disorot, Perbaiki Mutu Pendidikan Daripada Pengadaan Seragam

Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,150