NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Juru bicara Jaringan ’98 Ricky Tamba menyerukan kepada seluruh kekuatan nasionalis republikan dan jejaring pro demokrasi untuk tetap satu dan bersatu membela rakyat menjaga NKRI tercinta.
“Turut berduka atas tragedi bom di Kota Surabaya Jawa Timur. Semoga para korban mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” kata dia, Jakarta, Senin (14/5/2018).
Ricky juga menghimbau kepada para elite, politisi dan aktivis yang menjadi bagian dari kekuasaan rezim Jokowi-JK untuk tidak turut memperkeruh mempolitisasi suasana demi kepentingan politik Pemilu 2019. Idealnya, sebagai bagian dari penguasa, dapat mendesak Presiden Jokowi untuk membenahi aparat keamanan dan intelijen Indonesia yang dalam beberapa waktu terakhir terkesan kerap kali kebobolan menciptakan situasi kondusif dalam bermasyarakat dan bernegara.
“Mengkritik, mengutuk dan mengecam adalah bagian tugas dari kaum oposisi, guna menciptakan mekanisme check and balances di era demokrasi sebagai hak konstitusional warga negara Indonesia,” ucapnya.
Kemudian, kata dia, ketidakadilan struktural akan selalu melahirkan berbagai perlawanan dengan berbagai cara. Kritik, baik secara prosedural dan atau yang paling destruktif sekali pun, esensinya adalah memberikan saran dan masukan guna perbaikan di masa mendatang.
“Mari kita bersama tundukkan kepala berdoa di tempat masing-masing untuk para korban bom Surabaya, serta untuk seluruh korban ketidakadilan dan pemiskinan struktural yang terus berharap datangnya pemenuhan hak mereka. Al Fatihah,” ucapnya.
Pewarta: Yahya Suprabana
Editor: Eriec Dieda