EkonomiPolitik

Jika Ingin Jadi Negara Tangguh, Bumiputra Wajib Kuasai Sektor Kekuatan Indonesia

Jika Ingin Jadi Negara Tangguh, Bumiputra Wajib Kuasai Sektor Kekuatan Indonesia
Direktur Eksekutif Center Institute of Strategic Studies (CISS) M. Dahrin La Ode. (Foto: Romandhon/NusantaraNews)

NUSANTARANEWS.CO, Yogyakarta – Dosen Damai dan Resolusi Konflik Unhan (Universitas Pertahanan), M Dahrin La Ode optimis Indonesia akan menjadi negara tangguh di Asia Pasifik, jika orang Indonesia asli atau bumiputra menjadi penguasa atas wilayahnya sendiri. Menurutnya, the local people wajib berdaulat penuh.

Hal inilah yang kemudian menginisiasi dirinya untuk menggelar semniar Pra Kongres Boemipoetra Nusantara Indonesia di Yogyakarta. Dirinya gelisah melihat situasi bangsa saat ini, semua sektor telah dikuasai non bumiputra. Mulai ekonomi, dan yang terbaru adalah di ranah politik.

“Tujuannya agar pribumi mengambil alih hak-hak sipilnya yaitu sebagai penguasa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang setara dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Agar Indonesia menjadi negara tangguh di Asia Pasifik,” ujar Dahrin di Hotel Santika, Yogyakarta, Senin (23/4/2018).

Baca juga: Perlakuan Tak Seimbang Antara Tionghoa dan Bumiputra Bisa Memperbesar Potensi Konflik Sosial

Direktur Eksekutif Direktur Eksekutif Center Institute of Strategic Studies (CISS) ini menuturkan, dengan posisi sekarang Indonesia tidak bisa menjadi negara tangguh. “Karena ekonominya dikuasai bangsa lain, yaitu etnis Cina Indonesia dan Cina Komunis,” kata dia.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Gelar RDP Terkait Tarif Kargo di Pelabuhan Tunontaka

Mengapa Indonesia rapuh saat ini? Dahrin La Ode membeberkan bahwa hampir semua sektor kekuatan Indonesia hampir sepenuhnya dikuasi asing. “Kalau karena terjadi konflik antar negara, maka penghancuran dari dalam sudah pasti ada. Kekuatan ekonomi 75-80 persen dikuasai etnis Cina, kalau ia keluar negeri, saat terjadi konflik, kekuatan ekonomi langsung anjlok,” terangnya.

Bayangkan saja, lanjut Dahrin, kalau 75-80 persen ekonomi tersebut milik nasional atau milik pribumi maka betapa akan menjadi kuatnya negara ini.

Baca juga: Banyak Orang Alergi Istilah Pribumi, Marzuki Alie: Sebutan Itu Mulia, Bukan Hina

Ia menegaskan bahwa bumiputra atau penghuni asli Indonesia harus menjadi penguasa atas wilayahnya sendiri. Sebab local people atau orang setempat adalah penguasa terhadap tempat yang ia diami.

Untuk itu, Pra Kongres Bumiputra Indonesia sesi ketiga akan digelar kembali di Medan setelah sebelumnya Pra Kongres sesi pertama diadakan di Makasar dan kedua di Yogyakarta.

Pakar kajian politik etnisitas ini mengatakan puncak dari rangkaian tersebut akan digelar di Jakarta. Pada Kongres Boemipoetra nanti juga rencananya dilakukan pengambilan sumpah bumiputra yang berisi tentang ikrar untuk menjadi pribumi yaitu orang Indonesia asli.

Baca Juga:  Pimpinan DPRD Nunukan Periode 2024-2029 Diambil Sumpah dan Janji Jabatannya

Pewarta: Romadhon
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,055