Politik

Jadi Kapolri, Tito Karnavian Kangkangi 100 Jenderal

Ketua Presidium Ind Police Watch, Neta S Pane
Ketua Presidium Ind Police Watch, Neta S Pane

NUSANTARANEWS.CO – Uji kepatutan (fit and proper test) Calon Kapolri Komjen Tito Karnavian di DPR hanya bersifat formalitas semata untuk memenuhi syarat UU Kepolisian. Komjen Tito diperkirakan akan dilantik menjadi Kapolri sebelum 1 Juli 2016. “Sehingga saat perayaan Hari Bhayangkara 2016, Polri sudah dipimpin Kapolri baru,” demikian ungkap Ind Police Watch (IPW) saat dihubungi di Jakarta, Jumat (24/6/2016).

Menurut Ketua Presidium IPW Neta S Pane, sejumlah jenderal senior di Kepolisian akan dimutasi secara besar-besaran oleh Tito ketika dirinya resmi dilantik. “Hal ini dilakukan untuk mendukung kinerja Tito saat memimpin Kepolisian,” ungkapnya.

Adapun nama-nama jenderal senior yang akan dimutasi Tito antara lain Wakapolri Komjen Budi Gunawan dimutasi menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dan pangkatnya dinaikkan menjadi Jenderal. “Budi Gunawan masuk ke BIN untuk menggantikan Sutiyoso,” kata dia.

Selain itu, Kalemdikpol Komjen Safruddin disebut-sebut dimutasi menjadi Wakapolri untuk mendampingi Kapolri Tito Karnavian. “Proses mutasi juga terjadi untuk beberapa jabatan strategis di Mabes Polri maupun jabatan sejumlah kapolda,” papar Neta.

Baca Juga:  Mengawal Pembangunan: Musrenbangcam 2024 Kecamatan Pragaan dengan Tagline 'Pragaan Gembira'

Neta menuturkan, mutasi ini dilakukan sebagai dukungan internal Polri maupun dukungan para jenderal senior terhadap kinerja Tito ke depan. Mengingat, Kepala BNPT itu terpilih menjadi Kapolri dengan “melangkahi” enam angkatan di kepolisian, yakni Akpol 81, 82, 83, 84, 85, dan Akpol 86.

“Sedikitnya ada 100 jenderal yang “dilangkahi” Tito. Selain itu menjelang Hari Bhayangkara hingga akhir 2016 ada sejumlah jenderal Polri yang memasuki masa pensiun,” tambah dia.

Sedangkan untuk proses uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR, Tito sudah menyiapkan tim pemikir, yang terdiri dari perwira muda. Mereka antara lain, Irjen Rico Amelsa (Akpol 88 B), Brigjen Gatot Edi (88 A), Kombes Eko Budi (89), Kombes Asep Suhendar, dan Kombes Wahyu Widada (Adhimakayasa Akpol 91). Dengan adanya dukungan penuh dari para jenderal senior ini diharapkan akan memudahkan langkah Tito, terutama dalam membenahi institusi kepolisian ke depan.

“Setidaknya, dipilihkan Tito menjadi Kapolri akan lebih baik ketimbang memperpanjang masa jabatan Kapolri Badroddin Haiti,” pungkasnya. (Sego/Red)

Related Posts

1 of 3,049