NUSANTARANEWS.CO – Perserikatan Bangsa-Bangsa menggelar pertemuan tahunan di New York, Amerika Serikat pada Senin (18/9). Sidang Majelis Umum PBB ini dimulai pada tangal 18-23 September.
Rencananya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan mengusung isu ancaman nuklir Korea Utara dalam sidang PBB. Meski isu ini agaknya diabaikan, namun Trump akan memimpin forum agar membahasnya secara serius. Beberapa pemimpin negara lainnya juga sama, menginginkan isu nuklir Korea Utara ini menjadi isu nomor wahid dalam pembahasan.
Selain itu, isu lain yang juga mendapat perhatian ialah kekerasan di Rakhine State, Myanmar di mana sebelumnya Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut bahwa kasus di Myanmar adalah krisis kemanusiaan paling berbahaya yang dihadapi dunia saat ini sehingga paling banyak mendapat sorotan. Bahkan Guterres menyebut telah terjadi tindakan pembersihan etnis Muslim Rohingya di Myanmar sehingga patut menjadi perhatian dan pembahasan. OKI dijadwalkan akan membahas krisis kemanusiaan Rohingya ini pada Selasa (19/9).
Selain itu, Guterres juga mengatakan bahwa para pemimpin negara akan memusatkan perhatian pada isu utama terkait isu perubahan iklim global.
Tak kurang dari Donald Trump dan Presiden Perancis Emmanuel Macron akan menjadi sorotan dalam pertemuan ini karena keduanya baru tampil pertama kali dalam sidang tahunan PBB ini.
Selanjutnya, isu terorisme masih terus menjadi topik pembahasan PBB. Macron akan mengadakan pertemuan dengan lima pemimpin negara Afrika seperti Mali, Mauritania, Niger, Burkina Faso dan Chad guna membahas ancaman ekstremis di wilayah Sahel.
Begitu pula, pada Rabu isu tentang pencegahan penggunaan internet oleh kelompok teroris tak luput dari perhatian. Forum ini akan melibatkan perwakilan senior dari perusahan media sosial utama. Tak kurang Inggris, Perancis dan Italia menginginkan sebuah respon global untuk menjadikan internet sebagai lingkungan yang tidak lagi bersahabat dengan para teroris. (ed)
(Editor: Eriec Dieda)