HankamPolitik

Lawan Cina, Indonesia Resmi Daftarkan “Laut Natuna Utara” Ke PBB

Lawan Cina, Indonesia Resmi Daftarkan “Laut Natuna Utara” Ke PBB
Lawan Cina, Indonesia Resmi Daftarkan “Laut Natuna Utara” Ke PBB/foto: samudranesia

NUSANTARANEWS.CO – Lawan Cina, Indonesia resmi daftarkan “Laut Natuna Utara” ke PBB. Sikap agresif negara komunis Cina yang semakin menjadi-jadi dalam dekade belakangan ini telah menimbulkan kegusaran negara-negara ASEAN, khususnya Malaysia, Vietnam, dan Filipina yang wilayahnya berbatasan langsung di Laut Cina Selatan (LCS). Vietnam bahkan telah mengerahkan kapal-kapal penjaga pantai sejak pertengahan tahun lalu untuk menjaga Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang kerap dilanggar secara terang-terangan oleh Cina.

Hingga kini negara-negara anggota ASEAN memang belum memiliki satu sikap bersama yang solid untuk merespon “kelakuan mau menang sendiri” negara komunis itu. Mungkin karena adanya pengaruh luar biasa terkait dengan masalah perdagangan dan investasi sehingga agak “segan” berkonfrontasi langsung secara terbuka dengan Cina.

Baru Filipina yang mencoba melakukan gugatan sepihak ke Mahkamah Arbitrase Internasional. Meski Filipina kemudian dinyatakan menang, namun dengan tidak adanya kesepakatan yang dibuat oleh kedua negara yang berkonflik maka keputusan Mahkamah menjadi tidak efektif.

Baca Juga:  Jelang Pemilu, Elemen Kecamatan Sambit Gelar Doa' Bersama

Konflik di LCS menjadi sulit diselesakan karena Cina yang mengklaim hampir seluruh wilayah lautan itu menutup diri dan menolak segala bentuk upaya penyelesaian sengketa. Di luar itu, sengketa di LCS memang lebih banyak disebabkan oleh latar belakang historis – khususnya menyangkut batas-batas teritorial. Misalnya sengketa di gugusan kepulauan Paracel dan Spratly – negara-negara yang terlibat dalam konflik semuanya hanya berlandaskan pada klaim geografis-historis semata.

Baru-baru ini, pemerintah Indonesia mulai unjuk gigi menentang dominasi negara komunis itu di LCS dengan mendaftarkan perubahan nama “Laut Natuna Utara” (LNU) ke Organisasi Hidrografik Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa. Meski mendapat protes keras dari Cina, ibarat pepatah: anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu, Indonesia terus maju.

Beijing menyebut langkah Indonesia mengubah nama LCS menjadi LNU adalah langkah yang tidak masuk akal. Padahal perubahan nama itu hanya terjadi di wilayah teritorial kedaulatan RI di perairan Natuna. Jadi sesungguhnya negara komunis itulah yang tidak menggunakan akal sehat.

Baca Juga:  Gelar Deklarasi, Pemuda Pancasila Sumut Dukung Pemilu Damai 2024

Mantan wakil menteri luar negeri Jepang Hitoshi Tanaka yang prihatin melihat  perkembangan situasi di LCS, baru-baru ini menghimbau negara-negara ASEAN secara terbuka dengan mengatakan bahwa, “Diam itu sudah bukan emas lagi saat ini. Sekarang adalah saatnya bagi ASEAN untuk menegakkan kedaulatannya,” himbau Tanaka dalam sebuah pernyataan. Selanjutnya baca: Jepang Panasi ASEAN, Prabowo Bilang Selesaikan Secara Diplomasi. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,060