EkonomiTerbaru

Inflasi September 2017 0,13 Persen, Penyumbang Terbesar Biaya Pendidikan

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, indeks harga konsumen (IHK) September 2017 mengalami inflasi 0,13%. Pencapaian itu meleset dari ekspektasi Bank Indonesia (BI), yaitu deflasi 0,01%.

Dengan perkembangan tersebut, maka inflasi tahun kalender Januari hingga September 2017 sebesar 2,16%, dan inflasi tahunan September sebesar 3,72% year on year (YoY).

“Target tercapai atau tidak kita lihat Oktober sampai Desember nanti. Perlu perhatian khusus di Desember karena biasanya terjadi kenaikan harga sejalan suasana liburan jelang Natal dan tahun baru,” kata Kepala BPS Suhariyanto saat konferensi pers, Senin (2/10/2017).

Suhariyanto mengatakan, inflasi bulanan September 2017 lebih rendah dari September 2016 yang mencatat inflasi 0,22%. Namun, lebih tinggi dari September 2015 yang mencatat deflasi 0,05%.

Sementara, inflasi tahunan September 2017, lebih tinggi dibanding September 2016 yang sebesar 3,07% YoY. Namun jauh lebih rendah dibanding September 2015 yang sebesar 6,83% YoY.

Suhariyanto menjelaskan, inflasi tersebut terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran, contohnya biaya pendidikan.

Baca Juga:  Kebijakan Kadindik Bikin Cemas, Pj Gubernur Adhi Karyono Cuek Nasib GTT dan PNPNSD di Jawa Timur

“Kelompok ini pada September 2017 menyumbang inflasi sebesar 0,08 persen. Komoditas yang dominan menyumbang inflasi, yakni uang kuliah sebesar 0,04 persen, uang sekolah SD-SMA dan tarif rekreasi masing-masing sebesar 0,01 persen,” kata Suhariyanto.

Komoditas yang mengalami inflasi, seperti beras sebesar 0,04 persen, cabe merah sebesar 0,03 persen, ikan segar, pepaya, dan garam sebesar 0,01 persen.

Ia mengatakan, dari 82 kota IHK, sebanyak 52 kota mengalami inflasi dan sisanya mengalami deflasi. inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 1,59% dan inflasi terendah terjadi di Depok dan Mamuju masing-masing sebesar 1,04%.

Sementara 32 kota yang mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,04% dan deflasi terendah terjadi di Tembilahan sebesar 0,01%.

Reporter: Ricard Andhika / Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 19