HankamMancanegara

Indonesia Masuk Dalam 10 Besar Pasar Senjata Global

Indonesia masuk dalam 10 besar pasar senjata global
Indonesia masuk dalam 10 besar pasar senjata global/Foto: Lckheed Martin

NUSANTARANEWS.CO – Indonesia masuk dalam 10 besar pasar senjata global. Israel dan Korea Selatan telah menjadi 10 eksportir senjata teratas di luar Eropa dan Amerika. Kedua negara tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dalam ekspor senjata pada periode 2015-2019. Ekspor persenjataan Israel meningkat 77% sementara Korea Selatan menunjukkan peningkatan 143 persen selama periode waktu yang sama.

Dalam rentang waktu yang sama, Amerika Serikat (AS) tetap memimpin dalam ekspor senjata internasional dengan 76% lebih banyak dari Rusia, menurut sebuah studi baru oleh think tank Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI).

AS mengekspor sekitar 35 persen dari seluruh ekspor senjata dunia selama periode lima tahun itu, terutama karena terjadi peningkatan terhadap permintaan jet tempur canggih Amerika di Eropa, Australia, Jepang dan Taiwan, kata Pieter Wezeman, seorang peneliti senior di SIPRI.

Studi ini menemukan bahwa AS banyak menjual alat senjata utama seperti sistem pertahanan udara, kendaraan lapis baja, rudal dan satelit ke 96 negara, di mana setengahnya dikirim ke Timur Tengah.

Baca Juga:  Belgia: Inisiatif Otonomi di Sahara Maroko adalah Pondasi Terbaik untuk Solusi bagi Semua Pihak

Berikut urutan 10 negara pengekspor senjata terbesar dunia:

  1. Amerika Serikat (34%) ke 98 negara
  2. Rusia (22%) ke 47 negara
  3. Prancis (6,7%) ke 81 negara
  4. Jerman (5,8%)
  5. Cina (5,7%) ke 48 negara
  6. Inggris (4,8%)
  7. Spanyol (2,9%)
  8. Israel (2,9%)
  9. Itali (2,5%)
  10. Belanda (2,1%)

Secara keseluruhan, ekspor senjata di seluruh dunia naik hampir 6% pada periode 2015-2019 dari sebelumnya 2010-2014, dan terjadi peningkatan 20% persen dari 2005-2009. Indonesia masuk dalam 10 importir senjata terbesar (2,8%) dalam periode 2013-2017. (Lihat Figure 5).-

Ekspor senjata ke negara-negara yang mengalami konflik di Timur Tengah meningkat 61% pada 2015-2019 dibandingkan dengan 2010-2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Arab Saudi, negara yang paling banyak mengimpor senjata AS, bahkan menjadi importir terbesar secara global pada 2015-2019. Meningaat 130% dibandingkan dengan periode lima tahun sebelumnya. Kendaraan lapis baja, pesawat latih, rudal, dan bom berpemandu termasuk di antara senjata-senjata utama yang dibeli oleh Arab Saudi.

Baca Juga:  Drone AS Tidak Berguna di Ukraina

Meskipun ada upaya di Kongres untuk membatasi ekspor senjata ke Arab Saudi, namun pengiriman senjata utama, termasuk 30 pesawat tempur yang dipesan pada 2011, berlanjut pada 2019. AS adalah pemasok 73% impor senjata Arab Saudi.

Presiden Donald Trump pada bulan Mei mengeluarkan deklarasi darurat untuk menyelematkan kesepakatan penjualan senjata senilai US$ 8 miliar dengan Arab Saudi dan negara-negara Timur Tengah lainnya untuk bom berpemandu dan komponen terkait. Trump mengatakan bahwa memblokir penjualan senjata ke Arab Saudi akan melemahkan daya saing global Amerika dan merusak hubungan strategis dengan sekutu dan mitranya di Timur Tengah.

Ekspor senjata AS ke Eropa juga meningkat sebesar 45% dan ke Afrika meningkat 10% pada 2015-2019. Sementara ekspor senjata AS ke Asia dan wilayah Oseania menurun sebesar 20% karena terjadi penurunan permintaaan oleh India, Pakistan, Singapura, Korea Selatan, dan Taiwan.

Sejak 2018, AS tercatat menjadi pemasok utama senjata ke organisasi internasional seperti PBB, Uni Afrika dan NATO. Rusia tidak bermain di arena ini. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,050
  • slot raffi ahmad
  • slot gacor 4d
  • sbobet88
  • robopragma
  • slot gacor malam ini
  • slot thailand