Puisi Ruchman Basori
HIJRAH
Ketika makna hijrah terdistorsi
Makna jihad tak lagi tinggi
Kalimah tauhid tak lagi di hati
Idiom agama untuk korupsi
Mungkin tak pernah mengaji
Apalagi mengkaji ayat ayat Ilahi
Hanya baca di google edisi
Tak ada guru dan kyai
Pencerah dan pemandu hati
Berpendidikan tinggi
Lulusan luar negeri
Menjadi figur di damba di puji
Ratusan milyar rupiah merebut kursi
Katanya: “demi jihad” dihadapan ilahi
Konon katanya
Penghias layar kaca telah berhijrah
Berhijab dan berjubah
Berjenggot dan bergamis
Itulah makna hijrah
Yang paham agama hati-hati berkata
Yang fasih kitabnya ikhtiyat lakunya
Jihad tak sembarang dipahaminya
Hijrah dimaknai sangat sederhana
Kalimat tauhid bukan untuk bendera
Pamulang, 12 Desember 2018
Simak: Terima Kasih Banser, Sebuah Puisi
DARI BANSER UNTUK NKRI
Doktrin lekat di hati
Ajaran kuat dihayati
Nilai-nilai dijunjung tinggi
Restu ulama memayungi
Medan juang terjal keras
Pasukan ini melangkah tegas
Hadir datang hingga ke aras
Halang rintang di terabas
Bukan laras panjang di pinggang
Bukan pisau dan pentungan
Tapi hati dan kemauan
Lapisi diri hizib dan keutamaan
Akademisi iri di baiat
Aktivis LSM ingin terikat
Tak sedikit pula para birokrat
Pemuda pemudi dilatih di angkat
Terhormat pasukan hebat
Bukan pasukan bayaran
Inilah yang menakutkan
Bukan pasukan partisan
Inilah yang menggetarkan
Tapi
Pengawal kyai yang disegani
Penjaga NKRI yang di bully
Penjaga tempat ibadah yang di caci
Penebar damai dan toleransi
Dari Banser untuk N K R I
Salatiga, 19 Desember 2018
Baca Juga:
Ruchman Basori, Guru PAI SMA Diponegoro Semarang 2000-2003, Ketua kaderisasi PP GP Ansor dan kepala seksi kemahasiswaan kemenag RI.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]