Budaya / SeniPuisi

Hentikan Persekusi – Puisi Emitha Thamrin

Persekusi. (Ilustrasi: Istimewa)
Persekusi. (Ilustrasi: Istimewa)

Hentikan Persekusi

Tiba-tiba persekusi marak
Pelanggaran hukum berserak-serak
Tidak lagi oleh preman bayaran
Tapi oleh penegak hukum di bawah tekanan

Oh, Indonesiaku
Dulu kau dikenal bangsa yang ramah
Murah senyum dan nihil amarah
Tapi kenapa kini kau terlihat sangar
Berprilaku ganas menatap nanar

Rasa kemanusiaanku kini tercoreng
Pada prilaku ormas berseragam loreng
Di mana keadilan itu kalian letakkan
Jika beda pendapat kalian beringasan

Ini negara hukum ataukah tidak! ?
Jika otot lebih dominan dari otak
Pada wanita lemah berani bertindak
Pada koruptor kakap kau tak bergerak

Persekusi pertanda hukum rimba
Ketika akal tak lagi berkuasa
Nafsu amarah bersimerajalela
Hanya karena hastag semata

Duhai negeri yang katanya berdemokrasi
Kenapa kalian lari dari kenyataan
Berbeda pikiran lumrah dijalani
Dari bangsa ini dimerdekakan

Kepada semua warga negeri
Hentikan persekusi walau sesenti
Jika kau punya argumentasi
Mari bawa pada forum diskusi

Kepada aparat kami berpesan
Tegakkan keadilan tanpa memihak
Kalian akan diminta pertanggungjawaban
Tidak di dunia pasti di akhirat kelak

Baca Juga:  Tanah Adat Merupakan Hak Kepemilikan Tertua Yang Sah di Nusantara Menurut Anton Charliyan dan Agustiana dalam Sarasehan Forum Forum S-3

Pada penguasa yang sedang bertahta
Ini rakyatmu bukan pengkudeta
Perlakukan kami dengan bijaksana
Selamat hidupmu hingga akhirnya

Metropolitan, 29 Agustus 2018

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]

Related Posts

1 of 3,251