Mancanegara

Haley: Korea Utara ‘Mengemis’ Perang

NUSANTARANEWS.CO, Washington -Duta Besar AS untuk DK PBB, Nikki Haley mengatakan bahwa DK PBB harus mengambil langkah sekuat mungkin untuk mencegah terjadinya perang dengan Korea Utara. Haley menyebut Kim Jong Un sedang ‘mengemis’ untuk perang.

“Perang tidak akan pernah menjadi sesuatu yang diinginkan Amerika Serikat, kami sekarang tidak menginginkannya, kesabaran kami tidak terbatas tetapi kami juga akan membela sekutu dan wilayah kami,” kata Haley dalam pertemuan DK PBB, Senin (4/9) seperti dikutip news.com.au.

Amerika Serikat mengatakan bahwa negara-negara yang melakukan perdagangan dengan Korea Utara sama artinya telah membantu program nuklir Pyongyang. Sementara program nuklir adalah sangat berbahaya. Karenanya, DK PBB mempertimbangkan kembali sanksi-sanksi baru yang lebih berat kepada Korea Utara karena negara yang sangat terisolasi dari dunia luar itu sepertinya akan lebih banyak merencakan uji coba rudal.

Korea Selatan mengatakan bahwa pihaknya sedang berbicara dengan Washington mengenai pengerahan kapal induk dan pembom strategis ke semenanjung Korea setelah uji coba nuklir keenam dan paling kuat oleh Korea pada hari Minggu kemarin. Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Presiden AS Donald Trump sepakat dalam sebuah obrolan telepon untuk membatalkan pembatasan senjata pengahdang rudal ke Korea Selatan. Artinya, jika terjadi konflik militer besar kemungkinan AS-Korea Selatan akan melakukan serangan yang lebih besar.

Baca Juga:  Kendaraan Lapis Baja NATO Akhirnya Mencapai Moskow

“Amerika Serikat akan melihat setiap negara yang melakukan bisnis dengan Korea Utara sebagai negara yang memberi bantuan pada program nuklir mereka yang sembrono dan berbahaya,” kata Haley.

China, mitra dagang utama Korea Utara, dan Rusia menyerukan resolusi damai untuk mengatasi krisis tersebut. “China tidak akan membiarkan kekacauan dan perang di Semenanjung Korea,” kata Liu Jieyi, Dubes China untuk PBB.

Sementara itu, Dubes Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan enyelesaian yang komprehensif terhadap isu-isu nuklir dan lainnya yang mengganggu semenanjung Korea dapat dicapai hanya melalui jalur diplomatik politik.

Korea Utara diyakini telah melakukan uji coba bom hidrogen. Pyongyang sebelumnya mengklaim mereka telah berhasil mengembangkan bom hidrogen tersebut. Dan banyak pihak yang meyakini, Kim Jong-un telah melakukan uji coba bom hidrogen tersebut yang ditandai dengan terjadinya gempa bumi 6,2 skala richter pada Minggu (3/9). Gempa bumi ini tak wajar, dan sangat diyakini itu merupakan hasil uji coba bom hidrogen Korea Utara. (ed)

Baca Juga:  BRICS dan Upaya De-Dolarisasi

(Editor: Eriec Dieda)

Related Posts

1 of 21