Mancanegara

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Telah Tiba di Rusia

Putin dan Kim

NUSANTARANEWS.CO – Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah tiba di Rusia untuk melangsungkan pertemuan puncak dengan Presiden Vladimir Putin pada Kamis (25/04) di kota pantai Vladivostok. Kim dikabarkan tiba di kota pantai tersebut dengan menggunakan kereta pada Rabu sore (24/04) sekitar pukul enam waktu setempat.

BBC melaporkan bahwa kedatangan Pemimpin Korea Utara tersebut disambut hangat oleh para pejabat Rusia di Vladivostok. Disamping menikmati suguhan kuliner tradisional roti dan garam, Kim juga dihibur oleh pertunjukan musik.

TV Rusia juga mengabarkan bahwa, Kim sangat berharap pembicaraannya dengan Presiden Putin dapat membahas secara konkret masalah-masalah yang berkaitan dengan penyelesaian situasi di Semenanjung Korea, dan pengembangan hubungan bilateral kedua negara.

Kerja sama ekonomi dan program nuklir Korea Utara, tampaknya akan menjadi topik agenda utama pertemuan kedua pemimpin negara tersebut. Menurut seorang pejabat senior Rusia, kemungkinan besar Putin akan membangkitkan kembali kerangka kerja enam pihak untuk program nuklir Pyongyang.

Baca Juga:  Keluarnya Zaluzhny dari Jabatannya Bisa Menjadi Ancaman Bagi Zelensky

Juru bicara Kremlin sendiri meyakini bahwa perundingan enam negara mengenai Korea Utara, yang saat ini mandek, merupakan cara yang efisien untuk menangani masalah senjata nuklir di semenanjung Korea.“Tidak ada mekanisme internasional lain yang lebih efisien saat ini,” kata Peskov kepada wartawan.

Para pengamat memandang bahwa kunjungan ini menjadi penting bagi Pyongyang karena untuk menunjukkan kepada dunia bahwa mereka memiliki sekutu yang kuat setelah gagalnya perundingan nuklir dengan Washington. Di samping itu, pertemuan bilateral ini juga menunjukkan bahwa masa depan ekonomi Korea Utara tidak hanya bergantung pada AS.

Sementara bagi Rusia pertemuan in merupakan bukti bahwa Rusia merupakan pemain penting di semenanjung Korea. Di mana secara tradisonal, Rusia di masa Uni Soviet merupakan sekutu utama Korea Utara baik secara ideologis maupun srategis. Namun, setelah bubarnya Uni Soviet pada tahun 1991, hubungan dagang dengan Rusia menyusut dan Korea Utara beralih ke Cina sebagai sekutu utamanya.

Baca Juga:  Atas Instruksi Raja Maroko, Badan Asharif Bayt Mal Al-Quds Meluncurkan Operasi Kemanusiaan di Kota Suci Jerusalem selama Ramadhan

Kini, di bawah Presiden Putin, Rusia mulai pulih ekonominya. Pada 2014 lalu, Rusia telah menghapus sebagian besar utang Korea Utara di era Soviet sebagai isyarat baik bagi Korea Utara. (Banyu)

Related Posts

1 of 3,075