NUSANTARANEWS.CO, Melbourne – Seperti dilansir oleh CNN, sejumlah Universitas di Australia dikejutkan dengan munculnya poster-poster rasisme yang bertuliskan anti China. Poster-poster tersebut terpampang di Universitas Monash dan Universitas Melbourne pada akhir Juli lalu. Salah satu tulisan dalam poster tersebut berisikan larangan masuk kampus bagi orang-orang beretnis China.
Melalui akun Facebook, surat kabar partai komunis China, The People’s Daily, hari ini mengunggah foto yang menunjukan coretan “bunuh orang China” disertai simbol swastika lambang Nazi yang terpampang di salah satu toilet pria di Universitas Sydney. Tulisan lainnya bahkan mengatakan setiap orang China yang masuk ke dalam gedung kampus akan dideportasi.
Kedua poster itu ditulis dengan huruf Mandarin lengkap dengan logo universitas. Kemunculan poster berbau rasisme ini terjadi seiring dengan meningkatnya jumlah mahasiswa China yang belajar ke Negeri Kanguru itu dan membuat sejumlah pihak khawatir.
Diberitakan New York Times, kelompok Antipodean Resistance, organisasi supremasi kulit putih pro-Nazi, mengaku bertanggung jawab atas poster-poster rasisme itu melalui akun Twitter-nya.
Antipodean Resistance merupakan bagian dari kelompok Sosialis Nasionalis Australia yang mendukung gerakan White Australia.
Organisasi tersebut menentang homoseksualitas dan nilai-nilai yang muncul akibat globalisasi. Di dalam situs resminya, kelompok ini kerap mengunggah seruan anti-China dan mengagung-agungkan Nazi. “Kami adalah para Hitler yang telah kalian tunggu,” bunyi jargon dalam situs resmi kelompok tersebut.
Insiden rasisme ini pun mendapat tanggapan dari Beijing. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu kang, mengatakan kejadian itu menimbulkan ketidakpuasan di kalangan pelajar China.
“Keamanan, hak, martabat, dan kepentingan para pelajar China di Australia harus dilindungi dengan upaya nyata,” kata Lu. (Banyu)