Mancanegara

Emma Watson Gelontorkan Satu Juta Pounsterling untuk Menghapus Pelecehan Seksual

NUSANTARANEWS.CO, Inggris – Bintang Harry Potter Emma Watson sumbang satu juta pounsterling atau Rp 19 miliar melalui UK Justice and Equality Fund untuk kampanye membantu orang-orang yang alami pelecehan seksual.

Bersama 200 bintang wanita Inggris dan Irlandia, Emma Watson menandatangai surat terbuka berisi seruan “akhiri pelecehan seksual di tempat kerja”. Atas komitmen tersebut Emma memutuskan menjadi donatur umata dengan menyumbangkan satu juta pounsterling dari sakunya.

Melansir The Observer, dana kampanye yang didirikan oleh 190 wanita dengan penandatanganan surat terbuka, juga didukung oleh sekelompok 160 akademisi, aktivis dan pekerja amal. Dari kalangan bintang layar lebar yang ikut penandatanganan selain Emma Watson ada Emma Thompson, Carey Mulligan, Saoirse Ronan, Gemma Chan, Keira Knightley.

Emma Watson mengatakan, gerakan yang dilakukan bersama orang-orang sevisi dengannya itu lebih besar dari sebatas perubahan di industri hiburan.

“Gerakan ini lebih besar dari sekadar perubahan di industri kita saja. Di masa lalu, kami tinggal di dunia di mana pelecehan seksual adalah lelucon yang tidak nyaman. Bagian canggung yang tak terhindarkan untuk menjadi seorang gadis atau wanita,” ujar Watson dikutip dari The Independent, Selasa (20/2/2018).

Baca Juga:  Drone AS Tidak Berguna di Ukraina

Artis yang menghadiri Bafta Awards di London itu pun mengajak publik untuk ikut bergabung dengan gerakan tersebut. Dia meminta untuk mengawali tahun baru dengan membuat pergerakan untuk melawan pelecehan seksual.

“Mereka akan mengenakan pakaian hitam di atas karpet merah sebagai solidaritas dengan gerakan Time’s Up yang berbasis di Hollywood. Banyak yang datang untuk menghadiri upacara tersebut bersama para aktivis dan juru kampanye daripada rekan mereka,” tutur Emma.

Diketahui, dalam urat tersebut mengatakan upacara pemberian penghargaan Bafta adalah saat untuk merayakan momen solidaritas dan persatuan. Gerakan yang menyuarakan kesetaraan dan antikekerasan seksual itu dinilai perlu menjadi gerakan global.

Pewarta/Editor: M. Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 2