NUSANTARANEWS.CO – Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,1 persen pada 2017. Menurut IMF, pertumbuhan ini ditopang kenaikan bertahap investasi swasta menyusul membaiknya komoditas, suku bunga rendah dan pulihnua permintaan barang dari luar negeri yang disokong membaiknya kondisi perdagangan global.
“Prospek jangka pendek tetap menguntungkan. Pertumbuhan pada tahun 2016 diproyeksikan sebesar 5 persen. Pada 2017, pertumbuhan diperkirakan meningkat sedikit menjadi 5,1 persen, dipimpin oleh investasi swasta dalam menanggapi harga komoditas, suku bunga rendah, dan pemulihan permintaan barang dari luar negeri dan perdagangan global,” demikian kata IMF dalam keterangan tertulisnya yang dikuti nusantaranews, Sabtu (4/2/2017).
Selain itu, IMF juga memperkirakan inflasi naik dari 3,2 pesern pada akhir 2016 menjadi 4,5 persen pada akhir 2017. Kenaikan inflasi ini sebagian besar disebebkan oleh subsidi listrik yang lebih rendah dan pemulihan harga beberapa komiditas.
“Defisit transaksi akan tetap sekitar 2 persen dari PDB tahun depan dengan kenaikan yang diharapkan dalam investasi tetap dan impor diimbanri dengan dampak dari harga komoditas yang lebih tinggi pada ekspor,” tulis IMF.
IMF menyimpulkan Indonesia telah mengelola stabilitas makro ekonomi, dan mampu menyesuaikan kondisi dengan dinamika terbaru ekonomi global.
“Kebijakan pruden dan reformasi struktural telah berkontribusi di tengah kondisi lambat pertumbuhan ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sedikit melambat, namun tetap kuat,” tulis IMF. (Sego)