NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Managing Director E. Quadrant Dr. Matthias Eichelbronner menilai, pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) berpotensi menciptakan multiplier effect pada perekonomian nasional.
“Selain mampu wujudkan ketahanan energi di masa depan, pengembangan EBT pun diproyeksikan akan memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia, baik secara makro maupun mikro. Salah satunya adalah membuka lapangan pekerjaan hampir sebanyak 100.000 lapangan pekerjaan hingga 2025 – tahun akhir target bauran energi 23 persen dari EBT,” jelas Matthias dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/12/2017).
Matthias menyatakan, hal tersebut (terbukanya lapangan pekerjaan, red) terjadi di daerah-daerah terpencil – lokasi dimana banyak pembangkit listrik dibangun. “Potensi dibangunnya pabrik manufaktur produk-produk fotovoltaik pun sangat besar,” imbuhnya.
Pakar sistem energi hibrida terkemuka di Eropa ini menambahkah, manfaat kedua, adalah penghematan anggaran bahan bakar dengan total perkiraan mencapai 2,1 miliar As per tahun hingga 2025 – dibandingkan dengan total belanja modal (Capex) EBT yang mencapai 14 miliar dolar AS hingga 2025.
“Artinya, penghematan total dapat menutupi investasi EBT yang dibutuhkan selama tujuh tahun,” tutur Matthias.
Pewarta/Editor: Achmad S.