Puisi Ayu Apriliyanti
MELODI PENGIRING FAJAR
Kala fajar merekah indah
Melodi itu selalu menusuk daun telinga
Hadir setiap hari
Bak embun yang penyelimut daun
Satu kata penuh makna
Merangkai kalimat penuh cinta
Meski samar terlihat
Lebih sering Nampak bangkai
Namun
Ku rindu melodi pengiring fajar
Saat jarak tersekat waktu
Nafas tercekat rindu
Isyaratkan hati kembali
Purwokerto,1 maret 2019
DOA BUTIRAN DEBU
butiran debu,
Mengadu dirumahMu
Bersujud penuh haru
Berharap mendapat ampunanMu
Ya ghaffar…
Hamba butiran debu
Yang punya banyak ingin
Namun sering abaikan kewajiban
Ya kariim…
Hamba dambakan syurga
Takut akan neraka
Teringat masalalu kelabu
Masa muda penuh liku
Ya bashiir…
Hamba malu
Sujud masih terburu-buru
Namun nikmat dariMu beribu
Ya aliim…
Dengan sunggu hamba
Ingin kembali kejalanMu
Tuntunlah hamba dati tipu dunia
Sampai waktu hamba, tiada
Bimbinglah hamba dijalan penuh duri
Sapai alam abadiMu
Purwokerto,8 maret 2019
ANAK PANAH MALANG
Tak tau kemana langkahnya
Busurnya telah patah
Arahnya terlah berubah
Keyakinannya mulai goyah
Tersampar sandung kali-kali manusia
Dicelah sudut kota terhimpit
Gerombolan burung tertawa
Menyaksikan kemalangannya
Rasa lara ia bawa kemana
Ingin pulang tak tahu dimana
Sang maha kuasa belum menjempunya
Debu selimuti tubuhnya
Hujan basahi tubuhnya
Tenggelam ia dalam kesunyian
Yang hampa berkelanjutan
Bersujud ia mengharap keajaiban
Harapan bukan lagi miliknya
Tinggal menunggu penuh kepasrahan
Purwokerto,1 maret 2019
Ayu apriliyanti, Santriwati ponpes alhidayah karang suci, Purwanegara, Purwokerto utara.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]
Baca: 10 Hal Yang Harus Diketahui Sebelum Kirim Tulisan ke Nusantaranews.co