Politik

Ditinggal Nyagub Khofifah, Demokrat Ambil Kursi Mensos?

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua Bidang Hukum dan Advokasi DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan Partai Demokrat sudah tiga kali ditawari untuk masuk dalam kabinet dalam pemenerintahan Jokowi. Akan tetapi menurut Ferdinand Partai Demokrat menolak ajakan Jokowi untuk masuk dalam Kabinet.

“Kita sudah ditawari tiga kali untuk masuk, Demokrat tiga kali juga kita menolak untuk masuk kabinet,” ungkap Ferdinand, Kamis (23/11/2017)

Ferdinand melanjutkan Partai Demokrat tetap konsisten untuk menjadi partai penyeimbang.

“Kita konsiten berada di tengah-tengah. Kita konsisten untuk sebagai partai penyeimbang. jika ada kebijakan yang baik ya kita dukung, jika ada kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat kita akan kritisi,” tuturnya.

Semakin menguatnya Khofifah menjadi cagub pada Pilkada Jawa Timur 2018 mendatang akan memicu terjadi kekosongan pada slot Kementerian Sosial.

Sementara, Partai Demokrat beberapa waktu lalu mendukung disahkannya Perppu Ormas sebagai undang-undang digadang-gadang untuk mengisi kekosongan kursi Mensos yang akan ditinggalkan Khofifah.

Baca Juga:  Gelar Aksi, FPPJ Jawa Timur Beber Kecurangan Pilpres 2024

Ferdinand mengatakan, munculnya isu yang mengatakan bahwa AHY akan mengisi Jatah Kemensos ditanggapi santai olehnya. Menurutnya, Partai Demokrat masih belum akan mengambil sikap jika tawaran untuk bergabung dengan kabinet untuk kembali datang.

“Demokrat, sepertinya kita masih akan menjadi partai tengah meskipun tawaran itu banyak datang ke Mas AHY,” terangnya.

Direktur Rumah Amanah Rakyat tersebut berharap AHY tidak mengisi posisi itu, jika tawaran tersebut datang.

“Tapi lebih bagus mas AHY berada di luar, untuk lebih banyak bertemu dengan orang dan bersafari keseluruh Indonesia. Karena kita siapkan mas AHY untuk menjadi pemimpin pada masa yang akan datang,” pungkasnya.

Pewarta: Syaefuddin A
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 61