NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Meski dalam laporan di Kuartal III 2018, current accout deficit (CAD) atau defisit neraca transaksi berjalan melebar hingga tembus 8,8 miliar dolar AS terhadap PDB, namun Bank Indonesia mengaku cukup yakin akan bisa mengendalikan defisit current account pada kuartal berikutnya.
“Koordinasi yang kuat dan langkah-langkah konkret yang telah ditempuh Pemerintah bersama dengan Bank Indonesia (BI) untuk mendorong ekspor dan menurunkan impor diyakini akan berdampak positif dalam mengendalikan defisit transaksi berjalan tetap berada di bawah 3%,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Agusman, dikutip NUSANTARANEWS.CO, Sabtu (10/11/2018) dalam keterangan persnya.
Saat ini lanjut dia, BI mengaku akan terus mencermati perkembangan global yang dapat memengaruhi prospek Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). Antara lain, seperti masih tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global, volume perdagangan dunia yang cenderung menurun, dan kenaikan harga minyak dunia.
Baca Juga:
Sejumlah Indikator Ini Menunjukkan Ekonomi Indonesia Kritis
“Bank Indonesia akan terus memperkuat bauran kebijakan guna menjaga stabilitas perekonomian, serta memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah dalam mendorong kelanjutan reformasi struktural,” terangnya.
Sebagai informasi, dalam laporan BI pada Jumat sore (9/11/2018) mengumumkan current account deficit (CAD) pada triwulan III 2018 membesar menjadi 8,8 miliar dolar AS (3,37% PDB).
Angka tersebut melebar jika dibandingkan dengan CAD pada kuartal sebelumnya yang mencapai 8,0 miliar dolar AS (3,02% PDB). Dengan perkembangan tersebut, secara kumulatif defisit neraca transaksi berjalan hingga triwulan III 2018 tercatat 2,86% PDB.
Sebagai informasi, CAD atau defisit neraca transaksi berjalan dalam bahasa sederhananya adalah terkait dengan masalah trade of balance. Sebagai contoh ada dua negara melakukan transaksi perdagangan. Misal Indonesia membeli barang dari China seharga 5.000.0000, sementara lawan transaksinya yakni China membeli barang dari Indonesia hanya seharga 2.000.000.
Pewarta: Romadhon
Editor: Alya Karen