Mancanegara

Cina Ladeni Provokasi AS Dengan Mengerahkan Su-30 Ke Wilayah Udara Taiwan

Cina ladeni provokasi AS dengan mengerahkan Su-30 ke wilayah udara Taiwan
Cina ladeni provokasi AS dengan mengerahkan Su-30 ke wilayah udara Taiwan/Foto: via Sputnik

NUSANTARANEWS.CO – Cina ladeni provokasi AS dengan mengerahkan Su-30 ke wilayah udara Taiwan. Wu Qian, juru bicara Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLA) di sela-sela Kongres Rakyat Nasional (NPC) ke-13 pada Mei lalu mengatakan kepada media bahwa Taiwan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Cina. Masalah Taiwan adalah urusan internal Cina, dan Cina tidak menerima campur tangan asing.

PLA memiliki kepercayaan penuh dan kemampuan yang cukup untuk menggagalkan segala upaya pemisahan diri Taiwan oleh pasukan asing, dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas wilayah dan menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, kata Wu.

Bahkan Presiden Cina Xi Jinping di dalam Kongres secara langsung telah meminta militer untuk mempersiapkan diri bila terjadi konfrontasi.

Situasi di Laut Cina Selatan (LCS) memang semakin panas setelah Amerika Serikat (AS) meningkatkan frekuensi kehadiran militernya dan memasok senjata canggih kepada Taiwan. Belum lagi dalam empat bulan terakhir kapal perang AS secara rutin telah empat kali beroperasi di LCS, terutama di area yang disengketakan oleh Cina dengan sejumlah negara seperti Filipina, Vietnam dan Malaysia.

Baca Juga:  Rusia Menyambut Kesuksesan Luar Angkasa India yang Luar Biasa

Terakhir, pada 28 Mei, kapal perang AS USS Mustin kembali memasuki Kepulauan Paracel yang di sengketakan oleh yang Cina, Vietnam dan Taiwan dengan dalih menegakkan hak navigasi dan kebebasan di kawasan. Sebelumnya, kapal perusak peluru kendali kelas US Arleigh Burke, USS Russell, juga telah melakukan transit melalui Selat Taiwan pada jalur ketujuh pada 2020.

Beijing tidak tinggal diam dengan provokasi AS tersebut. Pada hari Selasa pagi (9/6), beberapa jet tempur Su-30 PLA langsung terbang melintas “wilayah udara” barat daya pulau Taiwan, bersamaan dengan sebuah pesawat angkut militer C-40 AS yang telah mendapat izin melakukan penerbangan sebagaimana dilaporkan media Taiwan.

Penerbangan langka pesawat perang AS di Taiwan menunjukkan semakin kuatnya kolaborasi antara militer AS dan Taiwan. Sementera pengerahan sejumlah jet tempur Su-30 Cina merupakan sinyal kuat bahwa PLA siap untuk berperang – seperti yang telah ditegaskan oleh Presiden Xi dalam Kongres Rakyat Ke-13.

Baca Juga:  Rezim Kiev Terus Mempromosikan Teror Nuklir

Penerbangan C-40 AS yang disetujui oleh otoritas pertahanan Taiwan, jelas merupakan provokasi langsung bahwa AS siap memberikan dukungan kepada Taiwan dalam perang melawan Cina.

Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui penjualan 18 torpedo berat teknologi canggih MK-48 Mod6 dan peralatan terkait senilai US$ 180 juta kepada Taiwan. Selain itu, militer Taiwan juga dikabarkan sedang memesan rudal Harpoon berbasis darat dari AS menyusul pembelian 66 unit jet tempur F-16 Viper.

Sementara pengerahan jet tempur Su-30 Cina ke wilayah udara Taiwan menunjukkan bahwa militer Cina dalam kesiap-siagaan tinggi. Su-30 sendiri adalah jet tempur canggih yang membawa rudal udara-ke-udara jarak menengah sekaligus memberi efek deteren dalam superiotas udara.

Sebelumnya, tahun ini secara berkala PLA selalu mengirim pesawat tempur, termasuk pembom H-6, pesawat peringatan dini KJ-500 dan jet tempur J-11 ke wilayah perbatasan Taiwan, termasuk pengerahan kapal perang. Bahkan baru-baru ini PLA juga telah mengadakan latihan pendaratan dan operasi amfibi. (Banyu)

Related Posts

1 of 3,049