Puisi Ruchman Basori
CERMIN BANGSA
Yang tampil ke muka dan singgasana
Yang tampil di pilih mewakilinya
Tak serta merta sempurna
Tak serta merta menjadi idola
Tentang pengetahuan agama misalnya
Logat jawa membatasinya
Tak terbiasa sejak kecil melafalkannya
Alpateka ribut digorengnya
Allah subenahu watuulo
dan “Rosululoh hulaihi wassalam”
Tak perlu malu dan membela sebegitunya
Tak perlu marah mengakuinya
Tak perlu gelisah dan gundah melihatnya
Tak perlu risih dan teriris mendengarnya
Itulah cermin bangsa kita
Bapak dua ibu dua geli mendengarnya
Tapi itu yang dipilih oleh rakyat kita
Yang alim dan fasih tak dipercayainya
Bertikai tak tahu kapan disudahinya
Yang minim agama tampil di kaca
Modal tenar dan buku-buku seadanya
Modal atribut dan juga ada bandarnya
Tampil garang dan tajam di media
Marah menghina itu jualannya
Kyai pesantren di kampung sana
Kitab kuning tebal dikajinya
Guru Besar PTKIN kuasai agama
Tafsir hadits dan fiqih dilahapnya
Tapi ….
Bukan beliau yang tampil di kaca
Ya dana ya dana dana
Ya dana ya dana dana
Akses dan jejaring menentukannya
Kemauan dan komitmen jadi bekalnya
Aku tulis beragam peristiwa
Yang menghiasi media dan layar kaca
Itu cermin bangsa kita
Pamulang, 8 Desember 2018
Baca Juga:
Ruchman Basori, Guru PAI SMA Diponegoro Semarang 2000-2003, Ketua kaderisasi PP GP Ansor dan kepala seksi kemahasiswaan kemenag RI.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]