Sosok

Capaian Terpenting Habibie Adalah Membebaskan Press Indonesia

BJ Habibie dan Press Indonesia. (Ilustrasi NUSANTARANEWS.CO)
BJ Habibie dan Press Indonesia. (Ilustrasi NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Direktur LP3ES Center for Media and Democracy, Wijayanto menilai bahwa capaian terpenting Presiden RI ke-3 BJ Habibie selama 17 bulan kepemimpinannya  adalah membebaskan press Indonesia.

“Demikian tulis Janet Steele, seorang Indonesianis dari Amerika di jurnal termasyhur, Indonesia, terbitan Cornell University itu pada musim gugur 2012,” ungkap Wijayanto dalam keterangan tertulisnya dikutip Kamis (12/9/2019).

Dirinya sependapat, bahwa tahun 1999 adalah masa bersejarah untuk press Indonesia. Menurut Wijayanto, Keputusan Habibie mensyahkan UU Press nomor 40 tahun 1999 telah dianggap sebagai hal yang mencengangkan dunia.

“Anggapan bahwa Habibie dekat dengan Suharto, dan kasus yang pernah menimpanya terkait pemberitaan Jakarta Post pada 1997, membuat publik meragukannya.  Tapi, bapak bangsa ini melakukan apa yang kini hak media dan pejuang kebebasan pers sebagai satu periode yang indah,” sambungnya.

Baca Juga: PBNU Intruksikan Pondok Pesantren Gelar Shalat Ghaib Untuk BJ Habibie

Sejak itulah kemudian tidak diperbolehkan lagi ada bredel untuk press Indonesia. Tak diperlukan lagi ijin terbit untuk  mendirikan perusahaan pers.

Baca Juga:  Bercermin dari Wilson Lalengke, Pemimpin Sejati yang Melindungi Anggota tanpa Batas

“Satu warisan yang kini kita nikmati bersama. Dan, lebih dari itu, perlu diingat, dijaga dan dirawat oleh para pemimpin mana pun sesudahnya termasuk, tentu saja, Presiden hari ini. Habibie telah menunjukkan bahwa dia tidak hanya memiliki otak begitu brilian yang mampu mencipta pesawat terbang, namun juga memiliki hati seorang negarawan yang cinta demokrasi,” jelasnya.

Menurut dia, sosok Habibie bukan politisi yang sibuk berpikir tentang pemilu tahun depan; tentang bagaimana mempertahankan kekuasaan. Sejarah mencatat masa pemerintahannya berlangsung begitu singkat.

“Namun dia adalah negarawan yang sibuk berpikir tentang generasi masa depan. Kini dan nanti, namanya akan dikenang dengan harum mewangi dalam altar sejarah bangsa ini. Tepat untuk inilah,kita semua patut berduka hari ini,” tandasnya.

Pewarta: Romadhon

Related Posts

1 of 3,052