NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Anggota II BPK RI, Agus Joko Pramono, saat hadiri Regional Conference on Nurturing an Anti-Corruption Culture in the Asia-Pacific Region di Korea Selatan, menjelaskan bahwa saat ini dunia tengah menghadapi situasi menuju transparansi global.
Dimana isu tentang transparansi serta akuntabilitas menjadi mendesak untuk dilakukan. Hal ini kata Agus akan mendorong terciptanya iklim bebas korupsi di semua institusi.
Langkah tersebut menurut Agus sebagai upaya mendukung pencapaian program SDGs. Yakni tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Sustainable Development Goals disingkat (SDGs).
SDGs merupakan 17 tujuan dengan 169 capaian yang terukur dan tenggat yang telah ditentukan oleh PBB sebagai agenda dunia pembangunan untuk kemaslahatan manusia dan planet bumi.
Dengan banyaknya kesempatan BPK untuk memaparkan perspektif dalam mendukung implementasi SDGs di komunitas internasional, BPK akan semakin diakui sebagai SDGs centre yang tidak hanya handal dalam menyusun konsep, tapi juga dalam implementasinya.
Kegiatan yang berlangsung di kota Seoul ini dimulai sejak 15 sampai 17 November 2017 mendatang. Pertemuan tahunan yang diikuti oleh para pakar di bidang anti korupsi di kawasan Asia Pasifik ini bertujuan untuk sharing pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan kegiatan untuk mengurangi korupsi.
Konferensi ini dibuka oleh Perdana Menteri Korea, Lee Nok-yon. Dalam sambutannya, Lee Nok-yon menegaskan pentingnya upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh instutusi terkait. (*)
Editor: Romandhon
