NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kecelakaan Lion Air di Indonesia telah mendorong Boeing mengeluarkan peringatan keselamatan untuk semua maskapai yang mengoperasikan 737 MAX dalam bentuk Buletin Manual Operasional (Operations Manual Bulletin). Pihak Boeing menginstruksikan kepada semua pilot untuk melakukan hal hal tertentu jika terjadi kegagalan sensor.
Dalam siaran persnya, dikutip dari Boeing.com, menjelaskan bahwa Komite Keselamatan Transportasi Nasional (KNKT) menemukan indikasi penyebab kecelakaan penerbangan Lion Air 610 karena adanya kesalahan dari salah satu sensor AOA (Angle of Attack).
Pada tanggal 6 November 2018, Boeing mengeluarkan Buletin Manual Operasional berupa panduan prosedur bagi para pilot ketika awak pesawat mengalami masalah AOA.
Sampai saat ini investigasi terhadap penerbangan Lion Air JT610 masih terus berlangsung. Pihak Boeing sendiri juga mengaku masih bekerja sama sepenuhnya dan memberikan bantuan teknis atas penyelidiki kecelakaan Lion Air di Tanjung Karawang, 29 Oktober 2018 lalu.
Baca Juga:
KNKT Temukan Kerusakan pada Penunjuk Kecepatan Pesawat Lion Air
Kemenhub Enggan Publikasi Hasil Audit Khusus Terhadap Boeing 737 Max 8 Lion Air
Kasus Kecelakaan Lion Air, Gagal Mesin Patut Jadi Perhatian Utama
Pengambilan Data Flight Record Lion Air JT610 Dibantu Tiga Negara
Kabar mengenai Buletin Manual Operasional ini pertama kali dilaporkan Selasa malam oleh Bloomberg News.
Dalam jumpa persnya, Rabu sore, 7 November 2018 di Jakarta, KNKT menjelaskan bahwa para investigator melihat penyebab kecelakaan Lion Air, yang menewaskan 189 penumpang dan awak itu diidentifikasikan karena adanya kegagalan sensor yang memberitahu pilot dan komputer kontrol penerbangan atau masalah AOA.
Dijelaskan bahwa, jika hidung pesawat terlalu tinggi, pesawat bisa mengalami stall (mati mesin) dan terjatuh.
Pewarta: Romadhon