Rubrika

BIN Ungkap Paham Radiklisme Susupi 500 Masjid di Indonesia

Radikal dan radikalisme. (Foto: Ilustrasi/Ist)
Radikal dan radikalisme. (Foto: Ilustrasi/Ist)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pasca pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 19 Juli 2017 lalu, bukannya gerakan tersebut enyah, justru kelompok itu diduga semakin masif menyebarkan paham radikal di berbagai masjid yang ada di Indonesia.

Hal tersebut ditemukan dalam hasil an penelitian di internal Badan Intelijen Negara (BIN) yang dipaparkan dalam acara diskusi Ormas Islam di sekretariat LPOI, di Jl. Kramat, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11/2018).

Bahkan, dari riset tersebut terungkap hingga saat ini sudah ada 500 masjid yang terpapar paham radikalisme. “Realitanya, sampai hari ini ormas itu masih melakukan kegiatan, baik dalam konteks paham khilafah, dengan menafikan NKRI dan pancasila,” ujar Staf Khusus Kepala BIN, Arief Tugiman.

Jaringan HTI, papar Arief, kini sudah masuk ke lingkungan-lingkungan masyarakat di daerah-daerah di Indonesia yang masyarakatnya memiliki ketertarikan terhadap radikalisme diantaranya, Aceh, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jabodetabek Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah dan NTB.

Baca Juga:  Maya Rumantir Terima SHIELD of First Excellence dari Konsorsium Firsts Union dan PPWI

“Dimana dari 100 masjid yang ada di kementerian, lembaga dan BUMN, itu terdapat 41 masjid yang terindikasi terpapar paham radikal. Yaitu 11 masjid di kementerian, 11 mesjid lembaga dan 21 masjid di BUMN. Dengan tingkatannya, 7 masjid kategori rendah, 17 masjid kategori sedang dan 17 masjid kategori tinggi,” sebut Arief.

Hasil penelitian itu juga menemukan adanya kelompok-kelompok lain yang memiliki agenda dan tujuan yang serupa dengan HTI, yaitu tidak seirama dengan NKRI.

“Karena itu Da’i-da’i, kita mohon bisa diberdayakan untuk bisa memberikan dakwah yang menyejukan dan sekaligus mengcounter paham-paham radikal yang sekarang beredar,” tambah dia.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Sosial Budaya (Sosbud) Baintelkam Mabes Polri, Brigjen (Pol) Merdisyam meminta kepada Lembaga Persaudaraan Ormas Islam (LPOI) berperan aktif dalam menangkal maraknya paham radikal di Indonesia.

“Kami tekankan, keberadaan masjid-masjid kita baik di perumahan dan perkantoran sudah didominasi kelompok-kelompok tersebut,” ujar Merdisyam.

Baca Juga:  Transparansi Dana Hibah: Komisi IV DPRD Sumenep Minta Disnaker Selektif dalam Penyaluran Anggaran Rp 4,5 Miliar

Pewarta: M. Yahya Suprabana
Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,175