NUSANTARANEWS.CO – Presiden Amerika Serikat Donald Trump memulai perjalanan panjangnya ke sejumlah negara di Asia. Trump memulai kunjungan kenegaraannya pada Jumat (3/11) untuk mencari dukungan guna menekan Korea Utara agar mundur dari krisis senjata nuklir yang berkepanjangan.
Presiden Amerika ke-45 dijadwalkan akan bertamu ke Jepang, Korea Selatan, China, Vietnam dan Filipina dimulai 3 -14 November 2017.
Dilaporkan AFP, Trump keluar dari Washington dengan meninggalkan sejumlah persoalan di Amerika. Di antaranya penyelidikan federal yang disebut adanya campur tangan Rusia dalam Pemilu AS tahun lalu, isu keamanan di New York menyusul adanya insiden penembakan, dan polemik rencana pemotongan pajak yang jika nanti disetujui Kongres niscaya menjadi kemenangan legislatif pertama Trump sejak ia menggantikan Barack Obama.
Kunjungan Trump ini tercatat sebagai salah satu kunjungan terlama Presiden Amerika Serikat ke Asia dalam kurun waktu lebih dari seperempat abad. Terakhir kali seorang Presiden AS berada cukup lama di Asia pada akhir 1991 dan awal 1992 silam ketika Presiden George H.W Bush jatuh sakit saat makan malam di Jepang.
Pada Jumat pagi, Trump terlebih dahulu terbang ke Hawai. Ia harus menghadiri briefing dengan pasukan militer AS di Pasifik dan berkunjung ke Pearl Harbor.
Setelah itu, Trump kemudian akan mengunjungi Jepang dan Korea Selatan untuk memperkuat front persatuan menghadapi Korea Utara, sebelum bertandang ke Beijing. Bertemua Xi Jinping, Trump dikabarkan akan mendesak China untuk bersikap lebih keras menghadapi Pyongyang.
Selanjutnya Trump akan menghadiri pertemuan puncak Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik di Danang, Vietnam, melakukan kunjungan kenegaraan ke Hanoi dan mengakhiri perjalanannya dengan menghadiri KTT ASEAN di Manila. (ed)
Editor: Eriec Dieda/NusantaraNews