Berita UtamaMancanegaraTerbaru

Belanja Pertahanan Cina Tembus US$ 200 Miliar, 4 Kali Lipat Jepang dan India

Jepang pantau kenaikan belanja pertahanan Cina.
Jepang pantau kenaikan belanja pertahanan Cina/Foto: BBC

NUSANTARANEWS.CO, Tokyo – Belanja pertahanan Cina tembus US$ 200 miliar, 4 kali lipat belanja Jepang dan India. Jepang pantau kenaikan belanja pertahanan Cina. Pemerintah Jepang mengatakan bahwa Tokyo terus memantau peningkatan belanja pertahanan Cina yang disampaikan dalam sidang tahunan Kongres Nasional Rakyat, yang dibuka pada hari Jumat (5/3).

Anggaran pertahanan Cina dilaporkan meningkat sebesar 6,8 persen dibandingkan tahun lalu menjadi sekitar 209 miliar dolar. Anggaran ini sekitar empat kali lipat anggaran pertahanan Jepang untuk tahun fiskal 2021, yang dimulai bulan April mendatang.

Kenaikan anggaran pertahanan Cina ini untuk pertama kalinya melampaui US$ 200 miliar berdasarkan pengumuman yang dibuat pada awal sesi selama seminggu Kongres Rakyat Nasional (NPC).

Anggaran ini juga membuat pengeluaran pertahanan Cina menjadi lebih dari empat kali lipat anggaran pertahanan India yang hanya sebesar US$ 49,75 miliar.

Modernisasi persenjataan Cina juga telah mulai berevolusi dari Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) yang tradisional dengan dominasi di darat, kini mulai bergesar menuju kekuatan maritim.

Baca Juga:  Pleno Perolehan Suara Caleg DPRD Kabupaten Nunukan, Ini Nama Yang Lolos Menempati Kursi Dewan

Tahun ini, Cina akan meluncurkan kapal induk ketiganya, yang akan menjadi kapal induk kedua buatan dalam negerinya, dan dua kapal induk lagi sedang dalam proses pembangunan.

Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan bahwa Partai Komunis mengejar target untuk seratus tahun PLA pada tahun 2027. Cina juga telah mengumumkan target bagi PLA untuk menyelesaikan modernisasi militernya pada tahun 2050 dengan harapan dapat setara dengan kekuatan militer AS.

Kenaikan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan Tokyo-Beijing akibat intrusi berulang kali kapal-kapal penjaga pantai Cina atas wilayah perairan Jepang di sekitar Kepulauan Senkaku di Laut Cina Timur.

Kementerian pertahanan Jepang juga akan terus menganalisis dan memantau dengan saksama aktivitas militer Cina tersebut. Sementara pejabat-pejabat tinggi pemerintahan Jepang dan Amerika Serikat (AS) menegaskan bahwa mereka akan memperkuat aliansi bilateral untuk kerja sama berkelanjutan – terutama terkait dengan undang-undang penjaga pantai baru Cina.

Pada hari Kamis (4/3), Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa para pejabat luar negeri dan pertahanan dari kedua negara telah menggelar pertemuan keamanan virtual.

Baca Juga:  Gerindra Jatim Beber Nama-Nama Calon Kepala Daerah Yang Diusung

Pentagon menegaskan bahwa AS dan Jepang menentang keras upaya-upaya sepihak untuk mengubah status quo dengan menggunakan kekuatan atau paksaan di Laut Cina Timur dan Selatan. Kedua negara juga mengungkapkan keprihatinan mendalam atas undang-undang penjaga pantai Cina.

Beijing memang telah mulai memberlakukan undang-undang penjaga pantai baru tersebut bulan lalu yang mengizinkan penjaga pantainya menggunakan senjata di perairan yang dianggap Beijing berada dalam yurisdiksinya.

Sekali lagi, AS dan Jepang menegaskan bahwa mereka akan terus bekerja sama erat guna mempertahankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, memperkuat daya tangkal, dan meningkatkan aliansi Jepang-AS. (Banyu)

Related Posts

1 of 3,059