NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Keputusan dari pemerintah menaikkan BBM berdampak pada nasib nelayan di Jatim. Pasalnya, nelayan keberatan atas kenaikaan tersebut mengingat hasil tangkapan ikan dalam beberapa waktu terakhir sedikit dikarenakan kondisi cuaca rata-rata kurang bersahabat.
Menurut anggota Komisi B DPRD Jatim Agusdono Wibawanto mengatakan untuk membantu para nelayan tersebut, pihaknya berharap pemerintah untuk memberikan subsidi BBM untuk nelayan.
“Kasihan nelayan karena dampak BBM naik, mereka mengurangi untuk melaut. Ini harus diperhatikan pemerintah bagaimana caranya membantu mereka. Salah satunya memberikan subsidi BBM,” jelas politisi asal Partai Demokrat ini di Surabaya, Minggu (10/4).
Pria asal Malang ini lalu mengatakan nelayan merupakan salah satu kantong kelompok kemiskinan di Indonesia, namun keberadaannya seringkali terpinggirkan dalam beragam program bantuan sosial pemerintah.
“Pemerintah selalu membangun argumentasi bahwa kenaikan BBM sebagai kebijakan untuk mengalihkan subsidi energi kepada berbagai program untuk masyarakat miskin, namun apa yang terjadi justru semakin mendorong mereka ke jurang kemiskinan diakibatkan melambungnya berbagai harga kebutuhan pokok,” jelas pria bergelar doctor ini.
Agusdono menilai kenaikan harga BBM non-subsidi Pertamax cs dan kelangkaan BBM subsidi jenis Solar dan Pertalite membebani masyarakat serta berdampak multi-sektoral. Apalagi, kondisi ekonomi belum sepenuhnya pulih akibat dampak pandemi Covid-19, ditambah lonjakan harga bahan kebuhan pokok.
Dia mengungkapkan, hampir di sebagian besar wilayah kepulauan kini mengalami kesulitan mendapatkan bahan bakar untuk kepentingan transportasi logistik dan publik, termasuk dialami nelayan dan petani. (Setya)
