NUSANTARANEWS.CO, Blitar – Tempat istirahat atau dikenal secara lebih luas sebagai rest area adalah tempat beristirahat sejenak untuk melepaskan kelelahan, kejenuhan, ataupun ke toilet selama dalam perjalanan jarak jauh.
“Tempat istirahat ini biasanya banyak ditemukan di jalan tol ataupun dijalan nasional di mana para pengemudi dapat melaksanakan istirahat. Di Indonesia lebaran sebagai tradisi yang mutlak untuk dilakukan, sudah pasti bergandengan dengan arus mudik dan arus balik,” kata Dandim 0808/Blitar Letkol Arh Surya Dani, Rabu (21/6/2017).
Komando Distrik Militer 0808/Blitar, sebagai tentara satuan komando kewilayahan harus selalu siap membantu warga yang mengalami permasalahan dan kesulitan yang ada. Salah satunya dengan mendirikan tempat istirahat atau tempat rest area bagi pemudik yang akan merayakan lebaran Idul Fitri bersama keluarganya yang ada di kampung halaman.
Kegiatan ini juga merupakan bentuk kepedulian TNI kepada masyarakat guna membantu kelancaran serta keamanan dan keselamatan bagi para pemudik.
“Dandim 0808/Blitar Letkol Arh Surya Dani mengatakan sudah diinstruksikan kepada seluruh anggota Khususnya Para Danramil untuk Koramil yang dilalui arus mudik untuk menyiapkan pos-pos peristirahatan atau Rest Area,” tegasnya.
Letkol Arh Surya Dani juga mengatakan Koramil, yang dilalui pemudik juga harus dilengkapi dengan fasilitas umum seperti kamar mandi, tempat istirahat, serta yang paling penting tempat untuk melaksanakan ibadah, agar para pemudik bisa melaksanakan istirahat dengan nyaman di tengah perjalanan menunju kampung halaman.
Lebih lanjut Dandim 0808/Blitar juga menambahakan banyak terjadi kecelakaan lalu lintas saat musim mudik tiba karena ini di sebabkan pengemudi mengantuk atau mengalami kelelahan, untuk itu kami selaku Kodim 0808/Blitar membuat pos istirahat bagi pemudik.
“Semoga dengan adanya pos-pos tempat istirahat atau rest area yang dibuat oleh Kodim 0808/Blitar dapat bermanfaat serta membantu dan dapat mengurangi angka kecelakaan saat melaksanakan mudik lebaran Idul Fitri 2017,” pungkasnya.
Pewarta: Ahmad Rantelino
Editor: Eriec Dieda
