Mancanegara

Bandara Internasional Aleppo Kembali Aktif Melayani Penerbangan

Bandara Internasional Aleppo Kembali Aktif
Bandara Internasional Aleppo kembali aktif sejak 18 Februari 2020.

NUSANTARANEWS.COBandara Internasional Aleppo kembali aktif. Sejak 18 Februari, Damaskus mulai mengaktifkan kembali Bandara Internasional Aleppo setelah kurang lebih selama sembilan tahun ditutup. Menurut laporan, tujuan penerbangan dari bandara Aleppo mencakup Beirut, Dubai, Kairo, Moskow, dan Erevan. Sedangkan maskapai penerbangan yang sudah diperbolehkan baru: Syrian Arab Airways, Cham Wings, Iran Air, dan maskapai nasional Rusia, Aeroflot. Kecuali maskapai penerbangan Turki yang selama ini sering digunakan untuk mengangkut para teroris dengan aman dan nyaman.

Selain itu, pasukan pemerintah juga terus menyisir dan membersihkan ranjau dan bom mobil yang mungkin masih banyak bertebaran di Aleppo, memulihkan jalan-jalan, sekolah, rumah sakit, serta rumah-rumah pemukiman warga Aleppo.

Beberapa minggu terakhir, Turki telah memusatkan ribuan pasukan dan peralatan militernya di Idlib sebagai cerminan ketegasan sikap Amerika Serikat (AS) dan NATO dalam upaya melindungi para teroris dan pemberontak di Suriah.

Seperti diberitakan, Pasukan pemerintah Suriah berhasil membersihkan seluruh pedesaan barat kota Aleppo dari anggota Hayat Tahrir al-Sham atau Al-Qaeda yang mendapat dukungan penuh dari Turki – di mana dalam seminggu terakhir, Angkatan Darat Suriah dan pasukan koalisi berhasil membersihkan hingga 300 km persegi wilayahnya dari pendudukan para teroris dan pemberontak. Sebuah pukulan telak bagi AS dan Turki yang secara terang-terangan terlibat langsung dalam medan pertempuran.

Baca Juga:  Militer Israel Kawal Aksi Pemukim Zionis Bakar Pemukiman Paletina di Tepi Barat

Manuver 15 Februari, membuktikan bagaimana Pasukan Macan Suriah mampu bergerak cepat mengalahkan pasukan proksi regional bentukan AS dan NATO di Aleppo, di mana Turki menjadi ujung tombaknya.

Serangan kilat yang dibuka dengan pemboman udara dan artileri di Aleppo barat yang disusul dengan serangan darat dari arah selatan dan utara tak mampu di bendung oleh pasukan teroris dan pemberontak. Menjelang malam 16 Februari, seluruh pedesaan barat Aleppo berhasil dibebaskan.

Turki yang terus memasok senjata, dan mengerahkan ribuan pasukannya ke garis depan pertahanan Idlib dalam bebarapa bulan terakhir, tampaknya tidak cukup kuat untuk menahan gerak maju pasukan Angkatan Darat Suriah.

Menurut sumber milier dilapangan, sedikitnya 60 teroris dan pemberontak tewas dalam bentrokan di Idlib tanggara dan Aleppo barat, termasuk puluhan peralatan militer. Menurut sumber Rusia, militer Turki baru-baru ini mengerahkan sekitar 70 tank tempur, 200 kendaraan lapis baja dan 80 howitzer di Idlib.

Baca Juga:  Atas Instruksi Raja Maroko, Badan Asharif Bayt Mal Al-Quds Meluncurkan Operasi Kemanusiaan di Kota Suci Jerusalem selama Ramadhan

Pada kenyataanya, sebagian besar peralatan militer yang dikerahkan Turki tersebut ternyata dioperasikan oleh para teroris Idlib. Media Rusia juga melaporkan bahwa sedikitnya 20 kendaraan tempur yang dipasok Turki telah hancur.

Kemenangan Damaskus di berbagai medan pertempuran di front Idlib, mendapat kecaman keras dari negara-negara anggota NATO – yang tampaknya terus berusaha keras mencoba melindungi kekuatan inti militer Al-Qaeda di Idlib – yang memang berperan besar dalam proses pembusukan “etnis” di Yugoslavia menjelang akhir abad 20. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,049