Mancanegara

Australia Bentuk Unit Militer Baru untuk Bertugas di Kawasan Pasifik

uniter militer baru, australia, kawasan pasifik, nusantaranews
Pasukan Australia saat mengikuti RIMPAC 2018. (Foto: Australian Defence)

NUSANTARANEWS.CO, JakartaAustralia berencana membuat unit militer baru untuk misi melatih dan membantu sekutu di kawasan pasifik. Rencana ini merupakan wujud kekhawatiran Australia terhadap pengaruh Cina di pasifik.

Dorongan dari sekutu barat, telah membuat Australia sadar betapa Cina dewasa ini sudah mulai mempangaruhi kawasan pasifik lewat sejumlah program dan bantuan, terutama di wilayah yang jarang ada penduduknya tetapi memiliki kekayaan sumber daya.

Rencana Australia tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Linda Reynolds kepada Reuters pada Selasa (23/7).

BACA JUGA: Masa Depan Australia Sebagai Penjaga Gerbang Indo-Pasifik

Linda mengklaim, Australia sebetulnya sudah mengulurkan bantuan cukup besar di kawasan pasifik selama ini, tetapi kehadiran Cina justru tampak lebih dominan. Sehingga, kata dia, Canberra akan mengerahkan segala kekuatan untuk terus memberikan bantuan sekaligus membentuk ikatan militer lebih kuat lagi.

“Pasukan Dukungan Pasifik akan melakukan pendekatan kepelatihan dalam pergerakannya guna memperkuat kapasitas, ketahanan dan interperobabilitas di seluruh kawasan dan berbagai bidang seperti operasi keamanan, bantuan kemanusiaan, bantuan bencana dan pemeliharaan perdamaiana,” kata Linda.

Baca Juga:  Inggris Memasuki Perekonomian 'Mode Perang'

Pacific Support Force milik Australia disebut-sebut akan mulai bergerak dan bertugas pada 2019 ini. Salah satu negara yang akan terus diperkuat Australia dalam kerjasamanya ialah Papua Nugini. Bahkan, Australia dan Papua Nugini akan menjadwalkan pertemuan rutin untuk menguatkan hubungan yang beberapa tahun belakangan tampak retak.

BACA JUGA: Menlu RI: Kawasan Indo-Pasifik Kunci Strategis untuk Geopolitik

Seperti diketahui, Papua Nugini yang dikenal kaya akan sumber daya, beberapa tahun belakangan didekati Cina, terutama di selama dipimpin Peter O’nell. Australia menyebut James Marape yang kini menjadi Perdana Menteri Papua Nugini bersepakat untuk terus membina hubungan dengan Canberra.

Lebih lanjut, keserius Australia terus merangkul Papua Nugini terwujud dalam pinjaman dan hibah yang dijanjikan kepada PNG senilai 2 juta dolar AS. Canberra berencana akan berkejasama dengan AS, Jepang dan Selandia Baru untuk menyediakan listrik kepada 70 persen populasi PNG pada 2030 mendatang. (eda)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,053