Mancanegara

AS Kecewa Inggris Melepaskan Kapal Tanker Iran “Adrian Darya 1”

AS Kecewa Inggris Melepaskan Kapal Tanker Iran
AS Kecewa Inggris Melepaskan Kapal Tanker Iran “Adrian Darya 1”/Foto: NDTV

NUSANTARANEWS.CO – AS kecewa Inggris melepaskan kapal tanker Iran “Adrian Darya 1”. Teheran memperingatkan Amerika Serikat (AS) agar tidak menahan kapal supertankernya yang membawa minyak dari Timur Tengah. Pada hari minggu malam (18/8) kapal tanker yang sebelumnya bernama Grace 1 telah meninggalkan Gibraltar menuju Laut Mediterania dengan nama baru “Adrian Darya 1” setelah di tahan di sana sejak awal Juli lalu.

Washington sempat meminta Gibraltar untuk menahan kapal tanker itu lebih lama dengan alasan melakukan pengiriman minyak secara ilegal bagi keuntungan Korps Garda Revolusi Islam Iran. Namun Gibraltar dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu mengatakan tidak bisa memenuhi permintaan AS karena aktivitas yang dituduhkan itu tidak tercakup dalam undang-undang Uni Eropa.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi mengatakan bahwa, “AS tidak dapat menahan kapal tanker Iran. Apabila AS memaksa, itu akan menjadi ancaman bagi keamanan maritim internasional,” kata Mousavi.

Baca Juga:  Burundi Reiterates Support for Morocco's Territorial Integrity, Sovereignty over Sahara

Sementara Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif dalam sebuah konferensi pers di Helsinki mengatakan, AS sedang mencoba menggertak orang lain untuk tidak membeli minyak Iran. Zarif berharap dengan pembebasan kapal tanker itu akan mengurangi ketegangan di kawasan Teluk Persia.

Insiden “pembajakan tanker” ini telah meningkatkan tensi ketegangan di kawasan regional Timur tengah dalam beberapa bulan terakhir, terutama hubungan tegang antara Iran dan Barat, menyusul pemberlakuan sanksi maksimum AS terhadap Iran tahun lalu. Apalagi setelah Iran membalas menahan kapal tanker berbendera Inggris, Stena Impero.

Kemana tujuan kapal tanker Adrian Darya 1? Menurut informasi sementara, tujuan kapal tanker itu adalah Pelabuhan Kalamata Yunani. Namun pemerintah Yunani belum menerima pemberitahun resmi bahwa kapal akan menuju ke pelabuhan di negara itu, menurut juru bicara penjaga pantai Yunani,

Perairan di lepas pantai Kalamata memang biasa menjadi lokasi untuk pengiriman kargo dari kapal ke kapal, menurut dua broker kapal. Sedangkan tujuan pelayaran kapal dapat diubah beberapa kali dalam perjalanan yang sama.

Baca Juga:  Termasuk untuk Indonesia, Raja Maroko King Mohammed VI Tunjuk Dubes Baru

Washington menyatakan bahwa “Tanker Minyak Grace 1” mengangkut minyak senilai US$ 995.000, dan menuduh bahwa pengiriman itu merupakan skema tidak sah yang menggunakan sistem keuangan AS untuk melakukan pengiriman ilegal minyak dari Iran ke Suriah, selain melanggar sanksi AS, juga melanggar undang-undang terorisme dan pencucian uang.

Otoritas Gibraltar minggu lalu mengatakan bahwa pemerintah Iran telah memberikan jaminan kapal tankernya tidak akan berlayar ke tujuan yang tidak disetujui oleh UE. AS sangat kecewa dengan Inggris, dan memperingatkan bahwa pelabuhan, bank, dan siapa pun yang melakukan bisnis dengan kapal atau awaknya akan dikenakan sanksi. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,050