Politik

Emil Salim Minta SDM Didahulukan Sebelum Pindah Ibukota

emil salim, sdm, pindah ibukot, nusantaranews
Pendiri Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi Sosial (LP3ES) Emil Salim meminta pemerintah untuk mendahulukan pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia) sebelum pilih pindah ibukota. (Foto: Romadhon/NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pendiri Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi Sosial (LP3ES) Emil Salim meminta pemerintah untuk mendahulukan pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia) sebelum pilih pindah ibukota.

Hal itu ia sampaikan usai memberikan Pidato Ekonomi Politik memperingati 48 tahun LP3ES di kawasam Slipi, Jakarta, Senin 19 Agustus 2019.

“Kita harus mendahulukan SDM di atas segala-galanya,” kata Emil Salim.

Guru Besar Ekonomi Universitas Indonesia (UI) itu menjelaskan alangkah baiknya biaya untuk pemindahan ibu kota dimaksimalkan untuk membangun SDM dalam menyambut bonus demografi yang dimulai tahun 2020 sampai tahun 2035 mendatang.

“Ini menjadi prioritas. Karena itu bonus demografi mulai tahun 2020 sampai tahun 2035, setelah itu tidak ada lagi,” jelasnya.

Emil mengungkapkan ihwal kondisi SDM nasional. Saat ini kata dia, kualitas SDM nasional masih sangat rendah. Yakni berada di peringkat 62 di antara 70 negara.

“Jadi kelompok ini yang harus digenjot habis-habisan (SDM-nya),” ujarnya.

Baca Juga:  Rahmawati Zainal Peroleh Suara Terbanyak Calon DPR RI Dapil Kaltara

Emil juga mengingatkan bahwa pemindahan ibu kota akan membuat ongkos berusaha di Indonesia semakin mahal. Pasalnya, pelaku usaha harus bolak-balik untuk mengurus perizinan ke Kalimantan yang digadang-gadang bakal menjadi lokasi ibukota baru.

Dia mengungkapkan saat ini waktu yang tepat karena didukung oleh bonus demografi karena ini merupakan kejadian yang sangat jarang dan bisa terulang.

“Jadi kelompok ini yang harus digenjot habis-habisan,” ucapnya.

Untuk itu, saat ini yang perlu dilakukan pemerintah adalah mengembangkan sekolah dengan mengirim para pengajar belajar ke luar negeri.

“Gurunya diperbaiki, kirim gurunya ke Singapura. Bagaimana mendidik matematika, sains dan baca,” jelasnya.

Pewarta: Romadhon
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,052