NUSANTARANEWS.CO – Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara talah mencapai kesepakatan denuklirisasi Semenanjung Korea. Pada hari Selasa, Presiden AS Donald Trump telah mengadakan pertemuan puncak pertama dengan Presiden Korea Utara Kim Jong Un. Pertemuan bilateral kedua negara tersebut berlangsung selama 45 menit yang kemudian dilanjutkan dengan makan siang dan pertemuan yang diperluas, yang termasuk delegasi dari kedua belah pihak.
Setelah pertemuan puncak, kedua belah pihak menandatangani dokumen perjanjian untuk membangun hubungan bilateral baru, serta kesepakatan untuk bergabung membangun “rezim perdamaian” yang abadi dan stabil di Semenanjung Korea. Dalam dokumen tersebut, Pyongyang juga menegaskan komitmennya terhadap denuklirisasi Semenanjung Korea, sementara AS berjanji untuk memberikan jaminan keamanan.
Pemimpin Korea Utara mengatakan bahwa jika Washington terus mengambil “langkah tulus untuk membangun kepercayaan,” Pyongyang juga akan mengambil “langkah-langkah serupa.
Dalam sebuah jumpa Pers, Presiden AS Donald Trump memberi keterangan pers menjelaskan pertemuan bersejarah dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Dalam keterangannya, Trump mengatakan proses denuklirisasi Semenanjung Korea akan berlangsung secepat mungkin. Trump juga menegaskan bahwa setibanya Kim di negaranya, maka pemimpin Korea Utara tersebut akan memulai proses yang bisa membuat banyak orang merasa aman dan bahagia.
Selama KTT, kedua pemimpin sepakat untuk melanjutkan dialog dan menerima undangan untuk mengunjungi negara masing-masing. Kantor berita Korea Utara KCNA melaporkan pada hari Selasa bahwa Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah menerima undangan Presiden AS Donald Trump untuk mengunjungi AS, dan presiden AS telah menerima undangan Kim untuk mengunjungi Pyongyang,
Kim Jong Un telah mengundang Trump untuk mengunjungi Pyongyang pada waktu yang tepat, sementara Trump telah mengundang Kim Jong Un untuk mengunjungi Gedung Putih. Kedua pemimpin dengan senang hati menerima undangan satu sama lain, mengetahui secara positif bahwa itu akan menjadi peristiwa penting lain untuk kedua negara,” kata agensi itu.
Donald Trump juga memuji acara pertemuan puncak bersama dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Sebagai catatan, pertemuan puncak AS dan Korea Utara berakhir dengan kesepakatan yang terdiri dari empat poin: pertama, kesepakatan untuk membangun hubungan bilateral baru; kedua, keputusan untuk bergabung dengan upaya penciptaan perdamaian yang abadi dan stabil di Semenanjung Korea; ketiga, konfirmasi Pyongyang tentang komitmen denuklirisasi; terakhir adalah repatriasi sisa-sisa personel militer AS, baik tahanan perang atau hilang dalam aksi, dari perang 1950-1953.
Mengutip Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) yang melaporkan bahwa, Presiden AS Donald Trump akan mencabut sanksi terhadap Korea Utara. Serta mengumumkan niatnya untuk menghentikan latihan militer gabungan AS dan Korea Selatan, yang dipandang Korea Utara sebagai provokasi.
Menurut KCNA, selama KTT, Kim mengatakan bahwa untuk mencapai denuklirisasi Semenanjung Korea, AS dan Korea Utara harus menahan diri dari konfrontasi dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin stabilitas.
“Kim Jong-un dan Donald Trump menyatakan posisi yang menyatu tentang pentingnya menghormati prinsip langkah demi langkah dan tindakan simultan untuk mencapai perdamaian, stabilitas, dan denuklirisasi Semenanjung Korea,” kata KCNA.
Presiden AS, pada gilirannya, menyatakan terima kasih kepada Presiden Kim Jong-un untuk “langkah berani menuju masa depan baru yang cerah” bagi rakyat Korea Utara dan mengatakan bahwa Pyongyang memiliki peluang tanpa batas bila meninggalkan program senjata nuklirnya. (Banyu)