Berita UtamaEkonomiLintas NusaTerbaru

Deddy Sitorus Gandeng Kemendag RI Sosialisasikan Hasil Kesepakatan Perdagangan Bilateral di Nunukan

Deddy Sitoerus Gandeng Kemendag RI Sosialisasikan Hasil Kesepakatan Perdagangan Bilateral di Nunukan
Foto: Antusiasme para Pelaku UMKM di Nunukan saat mengikuti Sosialisasi Hasil Kesepakatan Perdagangan Bilateral, Rabu (3/10/2023).

NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Dalam rangka mewujudkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020—2024 yang menetapkan target pertumbuhan ekonomi rata-rata 5,7-6,0 persen per tahun, salah satu strategi yang dijalankan pemerintah Indonesia adalah meningkatkan kinerja perdagangan internasional melalui peningkatan kinerja ekspor barang dan jasa dengan perluasan ke pasar Afrika, Amerika Latin, dan Eropa Timur.

Hal tersebut diungkapkan Anggota Komisi VI DPR RI, Deddy Yevry Hanteru Sitorus saat membuka Sosialisasi Hasil-Hasil Kesepakatan Perdagangan Bilateral Indonesia Dengan Mitra Dagang melalui Vidcon di Nunukan, Rabu (3/10/2023).

“Sejalan dengan target ini, salah satu pilar kebijakan luar negeri Indonesia adalah memperkuat diplomasi ekonomi,” jelas Deddy.

Diplomasi tersebut, menurut Deddy diupayakan melalui percepatan penyelesaian perundingan-perundingan perjanjian perdagangan bilateral dengan berbagai negara maupun upgrading Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) dan Persetujuan Preferensi Perdagangan (Preferential Trade Agreement/PTA).

Baca Juga:  KPU Nunukan Menggelar Pleno Terbuka Rekapitulasi Perolehan Suara Calon DPD RI

“Menghadapi hal tersebut, maka para pelaku UMKM di Nunukan harus memanfaatkannya sebaik mungkin, mengingat UMKM adalah salah satu soko guru perekomian kerakyatan. Saat Pemerintah Pusat terus berupaya memvasiltasi kebangkitan para pelaku UMKM , maka Pemerintah Daerah juga harus sigap dengan membantu UMKM di daerah,” tandas Politisi PDI Perjuangan tersebut.

Selain Deddy, Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan RI, Jhoni Marta memaparkan hasil kesepakatan perdagangan bilateral melalui vidcon.

“Saat ini Indonesia telah memiliki 9 (sembilan) perjanjian perdagangan bilateral yang telah ditandatangani dengan negara mitra. Delapan di antaranya sudah diratifikasi dan telah berlaku efektif (entry into force), sementara satu perjanjian perdagangan bilateral masih dalam proses ratifikasi,” papar Jhoni.

Beberapa perjanjian perdagangan bilateral antara Indonesia dengan negara mitra lainnya saat ini masih dalam tahap perundingan, antara lain 3 (tiga) perjanjian perdagangan bilateral yang sedang dalam proses penyelesaian, yaitu (i) Indonesia – European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), (ii) Indonesia – Bangladesh Preferential Trade Agreement (IB-PTA), dan (iii) Indonesia – Iran Preferential Trade Agreement (II- PTA).

Baca Juga:  Dana BUMN 4,6 Miliar Seharusnya bisa Sertifikasi 4.200 Wartawan

“Kinerja perdagangan Indonesia sangat bergantung pada kondisi global. Saat ini, kondisi harga- harga komoditas ekspor utama Indonesia tengah naik di pasar global. Hal ini menyebabkan nilai ekspor Indonesia mengalami kenaikan walaupun secara volume mengalami stagnasi. Diperkirakan kenaikan ekspor ini akan berakhir ketika harga-harga komoditas ini kembali ke titik normal,” ujarnya.

Selain itu, Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan, Kabupaten Nunukan, Sabri memaparkan perkembangan perdagangam di Kabupaten Nunukan.

Kabupaten Nunuka, ungkap Sabri merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Utara. Secara geografis, kabupaten ini berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia.

Hal ini menjadikan Kabupaten Nunukan sebagai daerah strategis untuk perdagangan internasional.Sejak dahulu kala, perdagangan di Kabupaten Nunukan sudah menjadi kegiatan yang penting bagi masyarakat setempat.

“Kegiatan perdagangan yang dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Nunukan tidak hanya terbatas pada perdagangan lokal, namun juga perdagangan internasional dengan negara tetangga,” papar Sabri.

Baca Juga:  Breaking News: Hendry Ch Bangun Dkk Terbukti Korupsi Rp. Rp 1.771.200.000

Untuk mendukung kegiatan perdagangan di Kabupaten Nunukan, pemerintah setempat telah membangun infrastruktur yang memadai.

Beberapa infrastruktur pendukung perdagangan yang dibangun antara lain pelabuhan laut dan udara. Selain itu, pemerintah Kabupaten Nunukan juga memperbaiki jalan-jalan yang menghubungkan kota dengan desa-desa sekitarnya. Hal ini memudahkan akses transportasi barang dagangan dari desa ke kota dan sebaliknya.

“Nunukan memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah. Berbagai jenis barang dagangan yang diperdagangkan di Kabupaten Nunukan antara lain hasil hutan seperti kelapa sawit. Selain itu, hasil perikanan seperti ikan, dan rumput laut juga menjadi komoditas perdagangan yang penting di Kabupaten Nunukan,” paparnya.

Sosialisasi sendiri diikuti oleh ratusan para pelalu UMKM di Kabupaten Nunukan. Dari pantauan, para peserta antusias menyimak paparan materi yang diberikan oleh Nara Sumber. (ES)

Related Posts

1 of 95