NUSANTARANEWS.CO – Amerika Serikat (AS) akan memodernisasi kemampuan sistem persenjataan nuklirnya dengan mengembangkan senjata nuklir berdaya ledak rendah jenis baru. Hal itu terungkap melalui laporan Pentagon yang berjudul ‘Nuclear Posture Review’ (NPR). Di mana untuk pertama kalinya sejak tahun 2010, Pentagon mengungkapkan pandangannya mengenai ancaman nuklir di masa depan.
Tinjauan Postur Nuklir yang dirilis adalah strategi untuk menjaga AS tetap aman dengan sistem pertahanan yang modern dan kredibel, kata Wakil Menteri Pertahanan Patrick M. Shanahan.
NPR menegaskan kembali bahwa peran mendasar dari kebijakan nuklir AS adalah pertahanan dan melanjutkan komitmen yang jelas terhadap kontrol non-proliferasi dan senjata, kata Shanahan dalam sebuah konferensi pers.
Kajian tersebut mengambil pendekatan menyeluruh yang melibatkan Departemen Pertahanan, Negara Bagian dan Energi, katanya. Upaya tersebut dimulai pada bulan Januari 2017, ketika Presiden Donald Trump mengarahkan ulasan tersebut untuk memastikan sistem pertahanan nuklir yang aman dan efektif.
Dunia telah berubah secara dramatis sejak kajian terakhir di tahun 2010, kata Shanahan.
NPR mempertimbangkan ancaman yang terus berlanjut untuk menjaga Amerika tetap aman. Strategi Pertahanan Nasional dan Strategi Keamanan Nasional menyerukan pencegahan yang aman dan efektif, tambahnya.
Dalam kata pengantar NPR, Menteri Pertahanan James N. Mattis mengatakan bahwa, “Amerika menghadapi situasi keamanan internasional yang lebih kompleks sejak berakhirnya Perang Dingin. NPR ini mencerminkan penilaian pragmatis terkini terhadap ancaman yang kita hadapi dan ketidakpastian mengenai lingkungan keamanan masa depan.”
Tidak ada “satu ukuran cocok untuk semua” dalam hal pencegahan, kata Shanahan. Lingkungan keamanan yang menantang dan dinamis membutuhkan tindakan yang mantap untuk memperkuat pencegahan. NPR ini menanggapi kebutuhan keamanan saat ini dengan strategi pencegah nuklir yang disesuaikan.
Tinjauan Postur Nuklir menyerukan modernisasi rudal balistik antarbenua berbasis darat, rudal balistik yang diluncurkan oleh kapal selam dan pesawat tempur bertenaga nuklir dan sistem komando serta kontrol.
NPR merekomendasikan untuk menurunkan hasil dari beberapa hulu ledak rudal balistik yang ada di kapal selam, dan membawa rudal jelajah rudal berbasis laut ke laut, katanya.
Rekomendasi tersebut, menurut Shanahan, tidak memerlukan pengembangan hulu ledak nuklir baru dan tidak meningkatkan ukuran cadangan nuklir negara tersebut. Rekomendasi tersebut sesuai dengan komitmen nonproliferasi dan memperkuat sistem pertahanan Amerika, ujarnya.
Kebijakan nuklir AS yang baru ini menunjukkan bahwa ada pergeseran dari visi AS di bawah Presiden Barack Obama, yang dalam pidato terkenalnya di Praha tahun 2009 lalu yang menyerukan pemusnahan senjata nuklir dari muka Bumi ini. (Banyu)
