Puisi Hasna Luthfia Ar Razan
Gadis Matahari
gadis matahariku
tak pernah tenggelam dalam kekalutan
tak bisa dihilangkan dengan ketakutan
berhembus lirih menyusuri sendi-sendi hati
Penantian
Kau jauh
namun ada
aku menantimu
Gadis matahariku
Matahari berpijar cerah
membungkus hati yang senantiasa gundah
menahan rindu yang tak mau mengalah
melesat mengoyak hati laksana busur panah
engkau gadis matahariku
tatapmu yang teduh bagaikan salju
bersanding bahagia aku denganmu
memaknai cerita di atas lembaran yang satu
Doa
Pernah,
aku mengeja sebuah nama
dalam lintas doa
yang terbesit di kepala
sebelum kita terpisah
menyisakan luka
Sembilu
langit tergores pekan lalu
terluka dan menghamburkan air mata
sungai pun bersendawa
seakan tak sanggup melihatnya menangis
sedang si pohon tua itu tersenyum
meneriaki dengan cemoohan panjang
beralun dengan kayu putihnya yg usang
berlalu bak digerus oleh kenangan
langit sembuh pagi ini
ia kembali terpulas dg warna nadi
tercoret kapas putih nan suci
pertanda rindu itu telah selesai ia selami
*Hasna Luthfia Ar Razan, Kelahiran, Sukoharjo, 21 Maret 2000. Mahasiswa aktif Iain Purwokerto. Mukim di Purbalingga. Motto: Jadilah yang berbeda.