Puisi Irna Novia Damayanti
Darah
Jika darah yang mengalir ke dalam tubuh bocah itu
Memuarakan senyum dari
Orang-orang yang menaruh kasih
Serta memanjangkan nyawa
Lalu degup yang lelah itu selalu menyelipkan namamu
Pada kalimat yang terucap
Maka aku ingin darah yang mengalir dari
Ribuan empunya yang dialirkan sendiri
Melalui benda-benda tajam
Di hari tertunggu
Kutampung
Dan kuberikan untuk bocah itu
Aku tak ingin darah yang menjadi
Wasilah cintanya sampai
Terbuang sia-sia
Dan tubuh bocah itu meninggalkan airmata
Di banyak hari-hari yang
Tertinggal
Purwokerto, Mei 2016
Terikat
Baiklah
Aku ikhlas terikat
Dan kadang ditarik oleh seutas tali doa ibu
Ketika aku hampir menginjak
Kubangan dosa
Purwokerto, Mei 2016
Sajak Malam
Pada akhirnya
Kau kembali menyalahkan remang malam
Pemanggil perempuan-perempuan itu
Berdandan dan bercermin dengan iklan
Dengan budaya kulit putih
Dan mengantar langkahnya menjauh
Dari airmata
Tidak ada lagi pasmina biru yang biasa
Menutup rambutnya
Sebab keremangan malam masih menutup
Nama dan wajahnya dari rasa malu
Sungguh aku hanyalah sajak malam yang
Belum habis berdoa agar menembus
KasihsayangNya
Dan membawanya menuju sujud
Purwanegara, Desember 2016
Perempuan dan Pohon Kamijara
Kemana lagi menyimpan kesedihan
Selain pada pohon kamijara yang melengkung
Di depan tempat tinggal
Dan penyimpan deru sepeda motor
Juga kerlip lampu dari emperan rumah tetangga yang
Telah menanggalkan panjang waktu sunyi
Baginya,
Malam bukan sedang menantang dan
Memenggal janji-janji
Agar menjadi serpihan kata yang
Terkapar diantara akar ilalang
Tapi sebagai kertas tempat menyimpan luapan kalimat
Mengabadikan percakapan yang mulai menjauhkan riuhnya
Menampakan damai pada warna kamijara yang
Semakin menghijau
Perempuan itu meremas kejadian
Tanpa peduli lagi dengan bau sedap kamijara
Meresapkan kesetiaan
Menampung segala airmata
Menampung senyum
Dalam masakan-masakannya
Purwanegara, Desember 2016
Irna Novia Damayanti. Lahir di Purbalingga, 14 September 1992. Seorang Mahasiswa Pascasarjana IAIN Purwokerto Jurusan Ilmu Pendidikan Dasar Islam. Aktif di Komunitas Sastra Santri Pondok Pena dan Gubuk Kecil. Seorang Santri Di Pesantren Mahasiswa An Najah Purwokerto.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].