NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Hasil survei opini publik Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menemukan empat partai politik besar mengalami penurunan atau cenderung stabil jelang tahun politik 2018. Golkar yang memperoleh 14,75 persen pada Pileg 2014 turun menjadi 12,1 persen.
Gerindra yang semula di Pileg 2014 mendapat 11,81 persen menjadi 8,9 persen. Sementara Demokrat pada awalnya memperoleh 10,19 persen di Pileg 2014, susai survei SMRC turun menjadi 7,7 persen. Begitupun juga dengan PKB, yang pada Pileg 2014 mengantongi 9,04 persen melorot menjadi 6,3 persen.
Direktur Eksekutif SMRC, Djayadi Hanan mengatakan saat ini tengah terjadi tren penurunan di empat parpol besar tersebut.
“Fakta ini menunjukkan kesetiaan warna pada partai politik di Indonesia cenderung lemah,” ungkap Djayadi, di Jl.Cisadane, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (2/1/2018).
Itu artinya, kecenderungan para pemilih di Indonesia kata dia gemar berpindah-pindah pilihan ke partai politik lain, dibandingkan setia pada Pileg 2014.
Menurutnya, swing voter paling banyak ditemukan di kalangan pemilih Partai Demokrat dengan temuan sebesar 51 persen, diikuti PAN dengan 50 persen, PPP dan Hanura masing-masing 47 persen, Gerindra 45 persen, dan Golkar 38 persen. Adapun partai yang paling sedikit swing voter-nya adalah PKS dengan hanya 20 persen dan PDIP 23 persen.
“Dapat dikatakan, pemilih Indonesia terbuka dan menuntut partai bekerja lebih keras untuk meyakinkan mereka,” kata Djayadi.
Dengan pola semacam ini, lanjut Djayadi terbuka kemungkinan partai-partai yang lolos ke Senayan pada 2014 sekarang menjadi tidak lolos lagi. “Atau sebaliknya, lolos dengan perolehan suara lebih baik pada Pemilu 2019 nanti,” pungkasnya.
Pewarta: Syaefuddin A
Editor: Romandhon