Politik

Merajut Nasionalisme Pasca Pemilu 2019

nasionalisme, pasca pemilu, pemilu 2019, nusantaranews
Diskusi kebangsaan bertajuk Merawat Kembali Nilai-nilai Nasionalisme Pasca Pemilu di Aula Gedung KNPI Kota Bandung, Jumat (21/6). (Foto: Uzi/NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Bandung – Ketua DPD KNPI Kota Bandung, Hendra Guntara mengatakan nasionalisme pasca Pemilu 2019 tidak perlu lagi menjadi wacana yang diperdebatkan.

“Dari sudut pandang dari konteks kepemudaan, berbicara mengenai nasionalisme pasca pemilu dari dulu menjadi sebuah wacana yang tidak harus diperdebatkan. Kita sebagai generasi muda harus mampu memerankan di mana posisi kita. Kita lahir dari nuansa dan romansa sistem feodal. Proses pemilu akan terus berjalan,” kata Hendra dalam diskusi kebangsaan bertajuk Merawat Kembali Nilai-nilai Nasionalisme Pasca Pemilu di Aula Gedung KNPI Kota Bandung, Jumat (21/6).

Dia menuturkan, KNPI didirikan untuk menaungi latar belakang berbagai macam organisasi kepemudaan.

“Di sini kita belajar dinamis, belajar sebagai negarawan. Minimal dalam konteks membangun kesadaran diri kita dan kesadaran yang membangun keadaan majemuk seperti Bhineka Tunggal Ika,” imbuhnya.

Kegiatan diskusi yang digelar Kopri Kota Bandung ini menekankan arti penting pembangunan bangsa yang harus diselesaikan secara bersama, mulai dari memberantas korupsi, membangun masyarakat yang tertib hukum dan etika, reformasi lanjutan dalam pelayanan publik dan pelayanan hukum merawat Pancasila tetap menjadi ideologi Negara Indonesia, merawat nilai-nilai nasionalisme, serta merawat Indonesia tetap majemuk dan damai dalam perbedaan.

Baca Juga:  Prabowo Temui Surya Paloh, Rohani: Contoh Teladan Pemimpin Pilihan Rakyat

Selain itu, Kopri Kota Bandung menggelar kegiatan diskusi ini bertujuan untuk meredam konflik di masyarakat dan menghimbau pemuda maupun masyarakat untuk tidak terjebak pada isu-isu hoaks dan mudah terprovokasi. Mahasiswa sebagai garda terdepan harus mampu merawat kembali persatuan dan kesatuan bangsa yang mungkin terpecah pasca pemilu, dan harus mampu menjadikan pelajaran atas apa yang terjadi hari ini.

“Terciptanya rekonsiliasi sosial di masyarakat, pemilu merupakan mandat konstitusi yang menjadi bagian dari kita semua. Jangan sampai demokrasi dan pemilu menjadi antagonis, kontraproduktif dan pemuda harus mampu menjadi garda terdepan dalam meredam potensi konflik. Masyarakat harus diarahkan untuk berfikir rasional dalam memaknai paham berbangsa dan bernegara pada konteks demokrasi yang beradab,” kata paniitia.

(uzi/ed)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,064