NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Meski Airlangga Hartarto sudah ditetapkan sebagai ketua umum partai Golkar hasil rapat pleno internal, namun itu bukanlah keputusan final.
Golkar diketahui masih akan menyelenggarakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan Musyawarah Nasional Luar Biasa ( Munaslub) pada 18-20 Desember 2017. Awalnya, agenda Rapimnas dan Munaslub ini akan mengukuhkan Airlangga sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Namun, di Munaslub masih ada peluang bagi sosok lain yang berencana menjadi Ketua Umum. Ambil contoh misalnya Titiek Soeharto dan Priyo Budi Santoso.
Priyo yang diketahui merupakan Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Golkar mengaku kaget dengan proses pemilihan Airlangga yang dilakukan melalui rapat pleno DPP Golkar. Priyo mengatakan bahwa menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), ketua umum harus dipilih langsung oleh pengurus Golkar se-Indonesia melalui Munaslub.
“Sekali lagi tidak ada yang melarang di partai ini terhadap orang yang ingin mencalonkan diri. Apalagi dicalonkan sebagai pimpinan atau ketum,” kata Koordinator Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia di Jakarta, Sabtu (16/12/2017).
Menurut Doli, tidak masalah siapa saja yang ingin maju sebagai ketum Golkar pada Munaslub nanti. Hanya saja dia mengingatkan bahwa ketua umum harus orang yang tidak berpotensi terlibat dalam masalah hukum ataupun terindikasi dugaan tindak pidana korupsi. “Kita himbau saja untuk tidak ada kriteria itu demi kepentingan partai,” kat Doli.
“Dengan peristiwa yang kita alami setahun terakhir ini saya kira kita harus belajar, saya sejak awal memberikan kriteria,” ucapnya. (red)
Editor: Redaktur
